Ternate, HN – Kejadian tumpahan minyak di sekitar perairan Kelurahan Jambula, Kota Ternate, menjadi perhatian khusus pihak Pertamina.
Seperti diketahui, pada Kamis, 7 April 2022, sejumlah nelayan memblokade kawasan Pertamina Ternate karena meminta pihak Pertamina bertanggung jawab atas kejadian tumpahan minyak di sekitar perairan kampung nelayan tersebut.
Menanggapi itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Papua Maluku, Edi, melalui siaran persnya mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya optimal untuk melakukan investigasi guna mencari penyebab kejadian yang pasti.
“Tadi malam sudah dilakukan penghentian discharge dan langsung dilakukan pengecekan di perairan sekitar kapal dan floating hose dan tidak ditemukan film minyak,” kata Edi.
Ia mengaku, pihaknya berupaya optimal untuk menahan agar tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas, salah satunya yaitu dengan menaruh oil boom di sekitar lokasi tumpahan minyak.
“Oil boom merupakan peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurangi tumpahan minyak di perairan,” ucapnya.
Edi mengaku, tim Pertamina juga menyisir seluruh wilayah pesisir pantai untuk memastikan kondisi lingkungan sekitar.
“Pertamina telah menjalin koordinasi dengan masyarakat, aparat setempat serta dari Pemerintah Kota Ternate. Koordinasi dan pertemuan dengan DLH juga telah dilakukan guna memberikan keterangan awal atas insiden yang terjadi,” jelasnya.
Edi memastikan, Pertamina berkomitmen untuk melakukan penanggulangan hingga tuntas sehingga distribusi bahan bakar minyak tetap aman guna memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Ternate dan sekitarnya.
“Kami masih berkoordinasi dengan pemda dan dinas terkait lainnya untuk bersama-sama merumuskan dan menetapkan langkah taktis ke depannya guna mengantisipasi dan menanggulangi dampak kerugian material maupun dampak sosial yang disebabkan atas insiden ini,” pungkasnya.