
Halmaheranesia – DPC Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) dan Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan membangun kolaborasi bersama untuk menguatkan ekonomi kreatif. Penguatan ini dilakukan dengan audensi bersama Kementerian Ekonomi Kreatif RI.
Ketua DPC Gekrafs Kota Tidore Kepulauan, Nurul Asnawiah, mengatakan tujuan audensi ini agar memperkokoh kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah untuk menggeliatkan sektor ekonomi kreatif.
“Saat berlangsungnya audensi kami dapat kesempatan untuk paparkan berbagai konsep dan potensi ekonomi kreatif serta rencana program unggulan pengembangan ekonomi di Kota Tidore Kepulauan,” ungkapnya.
Menurut Asnawiah, sektor ekonomi kreatif merupakan sektor potensial dan strategis yang patut dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan pendapatan ekonomi daerah serta masyarakat.
Politisi muda PDIP itu menuturkan, setelah tiga tahun aktif, Gekrafs Tidore punya kefokusan membangun jejaring antrkomunitas kreatif dan upaya menghimpun data terkait 17 subsektor.
Pada tahun 2024, terjalin sinergitas dengan pemerintah daerah, sehingga ada beberapa rencana aksi yang bakal terealisasi dalam bentuk event di tahun 2025. Dengan harapan memiliki dampak sosial serta multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Asnawiah menjelaskan, ada beberapa subsektor ekonomi kreatif menjadi lokomotif andalnya DPC Gekrafs Tidore di tahun 2025. Ada satu sektor yang menjadi kefokusan Gekrafs Tidore, yakni kuliner, seperti pengelolaan perut ikan menjadi kecap dari proses fermentasi ikan dan garam yang terpusat di Kelurahan Rum Balibungga.
Selain itu, ada UMMU KIRYA yang bergerak memproduksi kerajinan tangan dari anyaman kulit bambu yang ada di Kelurahan Fobaharu, kemudian Galasi Kreatif dan Putri Mareku yang menghasilkan kerajinan tangan dari kriya kayu. Sementara subsektor fashion akan digerakani lewat Puta Dino.
Kemudian subsektor unggulan lainnya seperti musik, film, desain grafis, dan ada juga seni pertunjukan.
“Kami meminta dukungan untuk pengembangan kapasitas SDM. DPC Gekrafs bersama Dinas Pariwisata meminta dukungan terkait titik kreatif Kota Tidore berupa bangunan kreatif hub sebagai ruang atau working space,” katanya.
Ia menambahkan, permintaan dukungan titik atau sentral kreatif agar memiliki manfaat bagi para komunitas serta pelaku ekonomi kreatif yang berada di Kota Tidore Kepulauan.
“Usai berdiskusi dalam pertemuan itu Gekrafs Tidore dan Dinas Pariwisata langsung memberikan sebuah dokumen pengembangan ekonomi kreatif yang berisi rencana aksi 2025 dan site plan bangunan Creatif Hub Kota Tidore Kepulauan,” pungkasnya.
Kehadiran atau audensi DPC Gekrafs bersama Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, diapresiasi langsung oleh Fahmi Akmal selaku Direktur Fasilitas Infrastruktur Kemenetrian Ekonomi Kreatif.