Halmaheranesia – Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan akan meningkatkan sejumlah destinasi atau objek wisata pada tahun 2025 mendatang. Peningkatan objek wisata ini dengan anggaran senilai Rp 6 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Daud Muhammad, mengatakan anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta suntikan dana dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara.
“Jadi nantinya kami akan merenovasi kembali beberapa objek wisata bersejarah serta pengembangan titik wisata baru di Tidore Pulau maupun di daratan Oba,” ungkap Daud, Sabtu, 14 Desember 2024.
Ia menjelaskan, target renovasi objek tersebut di antaranya aset wisata bersejarah seperti bangunan eks kediaman gubernur Provinsi Irian Barat dan rumah dinas lainnya yang berlokasi di pusat kota.
“Jadi selain dari dua objek cagar budaya tersebut, kami juga akan melakukan berbagai wisata (seperti) Pantai Ake Sahu, dua titik wisata di Pulau Maitara, serta wisata Pantai Tugulufa,” katanya.
Ia menuturkan, untuk Pantai Tugulufa ada sedikit perubahan nomenklaturnya. Nama destinasinya akan menjadi Tugulufa Eco Park. Konsep serta masterplan-nya sudah disiapkan tinggal menunggu waktu untuk pekerjaan.
“Maka akan ada penataan pengembangan ruangan terbuka hijau di sepanjang Pantai Tugulufa yang nantinya menjadi icon wisata baru di Kota Tidore Kepulauan,” jelasnya.
Sementara objek wisata di dua titik di Pulau Maitara, yakni wisata Pantai Ake Bai akan ada penambahan sejumlah fasilitas. Lalu untuk wisata Pantai Doe Masure juga akan ditata kembali.
“Meski itu (wisata Pantai Doe Masure) aset pemerintah provinsi, tapi masih berada di wilayah Tidore,” ungkapnya.
Daud mengaku, rencana ini bertujuan untuk pembangunan di sektor pariwisata serta membantu capaian APBD di Tidore Kepulauan.
“Untuk itu akan kita upayakan semaksimal mungkin sehingga semua perencanaan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang telah dibuat,” pungkasnya.