
Halmaheranesia – Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair), Dr. Muhammad Aris, mengingatkan kepada calon gubernur Maluku Utara ketika terpilih harus betul-betul memprioritaskan sektor kelautan dan perikanan.
“Maluku Utara ini sebagai provinsi kepulauan, orientasi itu harus ke sektor kelautan-perikanan. Provinsi ini agak spesifik dan berbeda dengan beberapa kawasan yang lain, yang memang orientasi itu kontinental, yakni arahnya itu pengembangan ke daratan,” ucap Dr. Muhammad Aris, kepada halmaheranesia, Rabu, 4 Desember 2024.

Ia menjelaskan, Maluku Utara ini sekitar 80 persen itu bertumpu di wilayah pesisir. Artinya proses keberlanjutan berada di laut.
Baginya, isu ini harus ditangkap oleh calon pemimpin, baik kabupaten maupun provinsi untuk lebih menekankan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak utama dalam pembangunan ke depan.
Selama ini, kata Aris, yang terjadi justru lebih berorientasi ke sektor ekstraktif, padahal dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa.
“Memberikan dampak langsung ke masyarakat yang berada di wilayah-wilayah industri ekstraktif itu,” tuturnya.
Menurutnya, pemangku kebijakan nanti harus mengindentifikasi parameter sektor kelautan dan perikanan untuk mendorong kebijakan yang tepat sasaran serta langsung dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
“Sehingga masyarakat memiliki daya atau kemampuan untuk bisa survive dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang memang mengalami gangguan karena masifnya sektor ekstraktif,” ungkapnya.
Sehingga itu, pembangunan yang tepat ke depan tentu membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak, seperti Non-Governmental Organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan peneliti.
“Saya kira ini penting, karena untuk membangun atau membuat suatu konsep, gagasan atau pola pengelolaan, khususnya di sektor perikanan dan kelautan itu harus melibatkan multisektor. Tidak bisa berdiri sendiri,” paparnya.
Aris menuturkan, sejumlah daerah di Maluku Utara sebenarnya sangat potensial untuk dikelola dan ditingkatkan sektor kelautan dan perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya.
Daerah-daerah yang potensial seperti Pulau Morotai yang sudah lebih dulu meningkatkan produksi tuna, kemudian perikanan tangkap dan budidaya di Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan kabupaten/kota lainnya harus mendapat perhatian serius bagi calon pemimpin yang terpilih nanti.
“Hal-hal ini menjadi perhatian, khususnya pemimpin ke depan. Memang harus lebih mendorong ke sektor perikanan dan kelautan sebagai leading sector (sektor unggulan), agar menjadi simpul penggerak perekonomian ke depan, apalagi di tengah isu ketahanan pangan seperti ini,” pungkas Aris.