Halmaheranesia – Sultan Tidore, Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan, calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 1, menegaskan visinya untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang masih menjadi tantangan besar di provinsi tersebut.

Meskipun Maluku Utara mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 20,49 persen pada tahun 2024, perbedaan pendapatan antarwilayah masih terlihat jelas. Kota Ternate, misalnya, memiliki pengeluaran per kapita tertinggi mencapai Rp 14.042.000, sedangkan Pulau Taliabu berada di posisi terendah dengan angka Rp 6.939.000.

Melihat ketimpangan ini, Husain Alting Sjah menekankan perlunya perubahan mendasar dalam pendekatan pembangunan ekonomi. Menurutnya, ekonomi Maluku Utara tak bisa terus-menerus bergantung pada eksploitasi sumber daya alam semata.

“Kita harus menciptakan ekonomi yang lebih inklusif, yang mampu memberdayakan masyarakat kecil, khususnya di sektor UMKM. Melalui bantuan modal usaha hingga Rp 150 juta per desa, kami ingin memacu lahirnya wirausaha lokal yang kreatif dan inovatif,” ujar Husain.

Salah satu langkah konkrit yang diusung adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Sofifi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Maluku Utara.

Kawasan ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang mampu mengurangi ketimpangan antarwilayah, sekaligus membuka peluang bagi UMKM lokal untuk berkembang. Melalui dukungan teknologi digital, Husain berencana memperluas akses pasar bagi produk-produk UMKM Maluku Utara hingga tingkat nasional dan internasional, sehingga potensi ekonomi lokal dapat lebih dikenal luas.

Namun, Husain menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan program-program ekonomi tersebut.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pengembangan UMKM harus didukung oleh kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Kami akan mengintegrasikan pelatihan keterampilan bagi wirausahawan lokal agar mereka tidak hanya memiliki modal, tapi juga kemampuan mengelola usaha secara berkelanjutan,” tegasnya.

Dengan pendekatan ini, Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi perekonomian Maluku Utara, menciptakan kesejahteraan yang lebih merata, dan mengentaskan ketimpangan antarwilayah.

“Program-program strategis yang diusungnya diharapkan mampu menjawab tantangan ekonomi Maluku Utara, membawa provinsi ini ke arah yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi,” tandas Sultan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *