Halmaheranesia – Sultan Husain Alting Sjah, calon gubernur Maluku Utara, memulai kampanyenya di Kabupaten Pulau Morotai, Selasa, 1 Oktober 2024. Kampanye tersebut difokuskan di sejumlah titik, di mana titik pertama adalah Desa Daeo, Kecamatan Morotai Selatan.

Di desa tersebut, Husain disambut dengan tarian Soya-soya. Sambutan meriah di depan posko pemenangan Husain-Asrul Rasyid Ichsan (HAS) juga menanti. Warga yang meminta kehadiran Husain amat antusias menerima kedatangannya.

Ketua Posko Jimo A Taihu menyatakan, posko sengaja dibangun berbentuk Hibualamo, rumah adat suku Togale. Hal ini untuk mengajarkan kepada generasi muda tentang kebudayaan leluhur.

“Sebelum Maluku Utara punya pemerintah, kita sudah punya kesultanan. Karena itu mari sama-sama kita menangkan Sultan Tidore sebagai gubernur Malut,” ujarnya.

Sultan Husain memulai orasinya dengan mengucapkan terima kasih kepada warga Daeo. Saat mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI pada 2019 lalu, ia meraih kemenangan di Daeo hingga 80 persen.

“Tapi saya juga memohon maaf jika belum maksimal saat menjadi anggota DPD RI, karena DPD punya kewenangan terbatas dibandingkan dengan DPR RI. DPR RI yang membahas anggaran, sedangkan kami DPD hanya bisa bersuara,” ujarnya.

Keterbatasan itu, ditambah kondisi Provinsi Malut yang tak begitu banyak perubahan selama 25 tahun sejak mekar, membuat Sultan Husain terpanggil untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Malut.

“Ada kemirisan dan kepedihan karena provinsi kita hanya diam di tempat, bahkan kemungkinan mengalami kemunduran,” tuturnya.

Kepedihan itu, sambung Sultan Husain, menggugah dan menggerakkan hatinya untuk menyelamatkan Malut yang dicintai bersama.

“Tapi untuk menyelamatkan Malut, tidak bisa hanya seorang Husain Alting Sjah sendiri, tidak boleh hanya seorang Asrul Rasyid Ichsan sendiri. Untuk selamatkan Malut harus torang semua bergandengan tangan bahu membahu, marimoi ngoni futuru. Mari kita bersatu padu bangkit dan berusaha selamatkan Malut seperti tagline ‘Turun Tangan Selamatkan Malut’,” tegasnya.

“Saya tidak punya uang untuk membeli partai. Tapi hanya dengan pertolongan Allah, saya tidak keluarkan sepeserpun untuk PKN, Partai Ummat, apalagi PDIP,” ungkapnya.

Meski tak memiliki materi berlimpah, Sultan Husain meyakinkan dirinya punya kekayaan yang melampaui paslon-paslon lainnya.

“Kekayaan apa? Kekayaan di hati, kekayaan di rakyat. Kekayaan saya adalah doa dan pilihan di hati bapak ibu sekalian. Saya tidak berjanji lebih dengan segala keterbatasan, tapi dengan doa-doa bapak ibu sekalian, insyaallah pertarungan ini kita menangkan,” ucapnya.

Kampanye itu juga diwarnai dengan pemotongan pita sebagai tanda diresmikannya posko pemenangan HAS.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *