
Halmaheranesia – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar aksi protes menyoroti berbagai isu lokal dan nasional.
Aksi dimulai dari kampus masing-masing dan bergerak menuju depan Kantor Wali Kota Ternate dengan membawa spanduk dan poster berisi berbagai tuntutan.

Para demonstran menyoroti kerusakan hutan oleh perusahaan-perusahaan tambang serta masalah reklamasi, harga komoditi lokal, air bersih, dan jaminan kesehatan untuk buruh. Selain itu, mereka juga mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat diadili.
Fahril Fokatea, salah satu mahasiswa dalam orasinya menegaskan, Indonesia sedang darurat demokrasi. Presiden Jokowi barangkali adalah orang paling dibenci di negeri ini. Kehadirannya paling disesali, betapa selama ini, bersama keluarganya mengkoloni Indonesia dan 270 juta warganya.
Dari tangannya Jokowi, kata Fahril, ribuan masyarakat adat tergusur dari tanah ulayatnya demi ambisi hilirasi mobil listrik yang nyatanya memperkaya abdi dalam istana.
“Anak-anak, menantu, ipar, besan hingga asisten pribadinya semua telah menjadi pejabat negara, suatu prestasi yang barangkali membuat membuat kita geleng kepala. Kebengisan yang sulit ditemukan di sejarah imperium manapun,” tambahnya.
Ia meminta, negara harus ikut mengadili Jokowi sebelum masa akhir jabatannya.
“Harus diadili, kita tidak mau Presiden Jokowi diterima dengan alasan menjadi pemimpin yang baik,” pungkasnya.