Halmaheranesia – Polisi menerjunkan satu ekor anjing pelacak atau SAR Dog untuk membantu pencarian tiga korban yang belum ditemukan usai bencana banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Anjing pelacak milik Polda Maluku Utara itu diterjunkan ke lokasi di hari kedua pencarian dan evakuasi. Meski begitu, anjing pelacak tersebut tak lama dioperasikan.
Brigpol Jhoni Tuhurima mengaku, penggunaan anjing pelacak dengan waktu hanya sebentar karena banyak masyarakat dan Tim SAR yang berada di lokasi kejadian.
Sedangkan, kata dia, satwa seperti anjing pelacak harus memiliki ruang yang bebas untuk melakukan pelacakan.
“Makanya kita sudah koordinasi sama Basarnas, besok pagi sekali, anjing pelacak sudah harus dioperasikan,” kata Jhoni, Senin, 26 Agustus 2024.
Ia mengaku, indra penciuman anjing pelacak juga masih belum stabil. Hal ini karena baru didatangkan dari Sofifi dan harus membutuhkan waktu untuk istirahat.
“Dia (anjing) harus butuh waktu istirahat untuk pelacakan. Dan besok kita tetap masih menggunakan satu ekor anjing pelacak untuk melakukan pencarian,” ucapnya.
Menurutnya, anjing pelacak sangat efektif dipakai dalam kondisi genting saat pencarian. Sebab, korban banjir bandang diduga tertimbun lumpur lebih dalam.
Selain itu, akan ada tambahan anjing pelacak jika cakupan wilayah pencarian semakin luas.
“Kita lagi koordinasi, kalau titik-titik pencarian semakin besar, maka minimal harus tambah satu lagi,” pungkasnya.