Halmaheranesia – Komunitas Jurnalis Hukum dan Kriminal (Hukrim) Maluku Utara sukses menggelar deklarasi pilkada damai tahun 2024 di Taman Nukila Ternate, Minggu, 18 Agustus 2024. Kegiatan tersebut mengusung tema, “Jurnalis Bersuara Wujudkan Pilkada 2024 yang Damai”.

Ketua Panitia, Ridwan Hi Hasan, menyampaikan kegiatan deklarasi pilkada damai dilakukan untuk menjaga dan merawat demokrasi yang baik serta ikut menciptakan pemilihan kepala daerah yang damai di Provinsi Maluku Utara.

Tema tersebut, kata Ridwan, merupakan representasi pencegahan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Maluku Utara, karena dari hasil survei Bawaslu RI, Provinsi Malut masuk pada IKP kerawanan urutan ketiga, sementara pada posisi pertama Jakarta, dan yang kedua Provinsi Sulawesi Utara.

Selain itu, dari hasil survei Badan Intelejen Polri, Maluku Utara berada pada posisi kedua IKP dan posisi pertama Jakarta.

“Intinya kegiatan ini mengajak seluruh stakeholder, terutama TNI-Polri bersama-sama dengan jurnalis menciptakan pilkada damai di Maluku Utara, baik segi keamanan maupun segi pemberitaan guna menepis isu hoaks dan SARA,” ucap Ridwan.

Mewakili Pj Gubernur Malut, Asrul Gailea mengatakan, kegiatan yang digagas oleh jurnalis ini patut diberi apresiasi. Sebab, jurnalis bagian dari pilar demokrasi yang berperan penting dalam menyampaikan setiap informasi ke publik.

“Sehingga ini bertepatan dengan momentum pilkada, saya kira menjadi keharusan untuk rekan-rekan jurnalis bersuara demi terciptanya pilkada yang damai dan sejuk di Maluku Utara,” katanya.

Ia menuturkan, jika media ikut menyampaikan informasi yang baik bagi publik, tentu informasi hoaks dan isu SARA yang sering bermunculan itu dengan sendirinya tidak akan termakan oleh masyarakat.

“Sebab masyarakat sudah tercerahkan dengan informasi yang disampaikan oleh para media,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko, mengaku pihaknya tidak bisa pungkiri sekiranya peran media sangatlah krusial di tengah-tengah momentum seperti ini.

“Makanya peran media sangat dibutuhkan, sehingga di setiap kesempatan saya selalu bilang, jurnalis mampu membuat sesuatu yang baik menjadi tidak baik, begitu pun sebaliknya yang tidak baik menjadi baik,” ujar Midi.

Sehingga itu, tambah dia, jika berkaca pada IKP yang dikeluarkan oleh Bawaslu maupun Polri terkait pilkada di Malut, sejatinya tidak harus dipikirkan soal IKP itu.

“Saya percaya masyarakat Maluku Utara semuanya sudah cerdas dan tidak lagi gampang terhasut dengan informasi yang bersifat hoaks, apalagi dibantu dengan pemberitaan oleh rekan-rekan jurnalis saat ini,” kata Midi.

“Olehnya itu, kami berharap seluruh masyarakat Maluku Utara dapat bersama-sama dengan kami TNI-Polri dan pers untuk menjaga situasi Kamtibmas jelang pilkada. Sehingga terciptanya pilkada yang damai dan sejuk,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *