Halmaheranesia – Gedung lantai 2 Pasar Sabi-Sabi di Kelurahan Makasar Timur, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate mubazir karena tak difungsikan. Pedagang enggan menempati untuk berjualan karena dinilai pembayaran ruko mahal dan sepi pengunjung.

Diketahui, bangunan yang dibangun sejak 6 tahun lalu itu bersumber dari anggaran APBN melalui DAK Kementerian Perdagangan sebesar Rp 13 miliar dan dana sharing APBD Kota Ternate senilai Rp 2,3 miliar.

Pantauan halmaheranesia, Rabu, 14 Agustus 2024 terlihat pasar lantai 2 amburadul. Lokasi jualan yang tidak ditempati pedagang itu dipenuhi botol plastik bekas dan kain kotor berserakan.

Irma, salah satu pedagang yang berjualan dilantai satu mengaku, selama ini pasar Sabi-Sabi, khususnya dilantai 2 tidak ada aktifitas penjualan oleh pedagang. Bahkan, dilantai satu pun hanya sebagian ruko yang difungsikan.

Menurut dia, sejumlah fasilitas jualan juga ikut rusak tak dihiraukan. Parahnya juga, tempat ini sering dipakai oleh orang-orang tak dikenal sebagai lokasi nongkrong dan mengonsumsi minuman terlarang.

“Sudah lama tidak difungsikan, jadi kalau malam tu orang-orang biasa datang disini dan bikin keributan. Apalagi sudah minum,” jelasnya.

Ia mengatakan, harga ruko yang disewakan oleh pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate bervariasi. Ada yang Rp 15-20 juta per ruko, tergantung besar dan lama kontraknya.

“Kontrak setahun itu puluhan juga. Belum lagi kita bayar retribusi setiap hari. Itu diluar dari kontrak ruko,” ujarnya.

Plt Kepala Disperindag Kota Ternate, Nursidah Mahmud beberapa waktu lalu mengaku, para pedagang lebih memilih berjualan di pasar Kotabaru karena ramai pembeli dibandingkan lantai 2 pasar Sabi-Sabi yang sepi pengunjung.

“Sampai saat ini masi menjadi kendala kami soal mengatasi lantai 2 pasar Sabi-sabi. Karena para pedagang tidak mau lagi berjualan di situ,” ujarnya.

Ia menyebutkan, bahwa ada rencana lokasi dilantai 2 itu direhab menjadi pasar kuliner, dari sebelumnya diperuntukkan untuk pedagang pakaian.

“Lantai 2 itu sementara di usulkan untuk jadikan pasar kuliner karena berdekatan dengan Pandaran Kananga,” pungkasnya.

 

 

 

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *