Halmaheranesia – Bencana banjir kembali melanda Desa Lukulamo, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Senin malam, 12 Agustus 2024 hingga keesokan harinya.

Banjir setinggi lutut orang dewasa itu mengakibatkan aktivitas karyawan tambang PT IWIP terhambat. Warga sekitar dan karyawan tambang menjadi korban dan memilih mengungsi ke desa lain.

“Hujan dari kemarin sore. Tapi banjir terjadi baru tadi malam. Di sini kalau hujan, meskipun hanya rintik-rintik tetap pasti banjir besar terjadi,” kata Alif, warga Lukulamo saat dihubungi via telepon.

Ia mengaku, peristiwa banjir susulan ini sempat menghambat aktivitas lalulintas di sekitar desa lingkar tambang. Para karyawan tambang juga tampak mendorong kendaraannya dan memilih mengungsi di Desa Sawai.

“Hingga saat ini banjir belum juga surut. Hujan pun belum berhenti. Kita (saya) perkirakan ini akan berlangsung sampai malam lagi,” katanya.

Alif menyembutkan, banjir di Desa Lukulamo dan beberapa desa sekitar pun bisanya juga terjadi, namun tidak separah ini setelah ada perusahaan besar seperti PT IWIP datang.

“Bagaimana banjir tidak besar, pohon-pohon di belakang desa yang berdekatan dengan operasi perusahaan tambang sudah habis ditebang. Kita akan terima saja musibah seperti ini,” pungkasnya.

Video banjir yang melanda desa di Halmahera Tengah, Maluku Utara juga beredar di media sosial. Air berwana kecoklatan yang diduga berasal dari luapan sungai tampak mengalir deras di kawasan jalan desa setempat.

Para karyawan tambang dengan atribut lengkap terlihat mendorong kendaraannya akibat derasnya banjir.

Sebelumnya, peristiwa banjir besar juga melanda empat desa lingkar tambang, yakni Desa Lukulamo, Desa Lelilef Woebulan, Desa Woekob, dan Desa Woejerana pada 21-24 Juli 2024 lalu.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *