Halmaheranesia – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Ketahanan Pangan intens monitoring dan memastikan ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Tabahawa, Kelurahan Salahudin, Kecamatan Ternate Tengah.
Monitoring ini bertujuan untuk memantau program distribusi beras bantuan sosial (bansos) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sekaligus memastikan kualitas dan bobot beras yang akan disalurkan tetap berada dalam kondisi baik dan sesuai standar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate, Muhamad Hartono, menekankan empat aspek utama dalam kunjungannya ke gudang beras, yakni ketersediaan stok beras, kualitas beras, bobot beras, dan kelancaran distribusi.
Ia mengaku, setelah memeriksa proses pengemasan di gudang, terdapat kualitas beras dan keakuratan timbangannya telah memenuhi standar yang ditetapkan.
“Alhamdulillah kami cek tadi dan melihat langsung proses pengemasannya di gudang Tabahawa, semuanya bagus. Kualitasnya bagus, bahkan tanpa ada cacat. Timbangannya juga pas. Sudah memenuhi standar,” kata Hartono, Senin, 12 Agustus 2024.
Ia mengingatkan pentingnya peran transporter (penyedia jasa angkutan), dalam hal ini Kantor Pos untuk memastikan beras sampai langsung ke penerima tanpa ada penumpukan. Kemudian distribusi beras juga dilakukan tepat waktu dan koordinasi dengan aparat kelurahan agar berjalan lancar.
“Beras tidak boleh ditumpuk, harus dipastikan sampai kepada penerima. Tanggung jawab transporter harus menjamin beras sampai ke rumah. Koordinasikan dengan aparat di kelurahan,” jelasnya.
Menurut dia, program bantuan beras ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menangani kerawanan pangan dan inflasi sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
Ia mengaku, setiap KPM akan menerima 10 kilogram beras per bulan selama tiga bulan berturut-turut, yaitu dari Juni hingga Agustus. Hingga saat ini, lebih dari 50 persen beras telah didistribusikan, dengan Kecamatan Ternate Selatan menjadi penerima terbanyak.
“Sekarang baru 50 persen bantuan beras itu sudah disalurkan oleh Kantor Pos,” pungkasnya.