Halteng, HN – Desa Lukulamo, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara yang merupakan wilayah lingkar tambang PT. Indonesia Weda Industrial Park (PT IWIP) kembali terendam banjir.

Sebelumnya, Desa Lukulamo ini disebutkan sudah berungkali mengalami banjir apabila diguyur hujan besar, setelah beroperasinya perusahaan nikel terbesar di Halmahera.

Din, Warga Desa Lukulamo, kepada halmaheranesia mengaku, banjir terjadi sejak Sabtu malam, 20 Juli 2024 hingga pagi. Selain faktor hujan, diduga ada faktor pembukaan lahan hutan yang sering menyebabkan terjadinya banjir.

“Para karyawan tambang terlihat berjalan di atas air yang tingginya kira-kira hingga dada orang dewasa,” katanya, Minggu, 21 Juli 2024.

Ia mengaku, para karyawan PT. IWIP tetap rela bekerja, meskipun seluruh pakaian kerja basah karena banjir. Bahkan, bukan hanya karyawan, usaha warga sekitar pun ikut terdampak.

“Warung di pinggir jalan itu juga berdampak. Karyawan yang lain ada yang paksa sampe bisa ke perusahaan. Tapi ada yang memilih pulang, tidak masuk kerja,” jelasnya.

Din juga menjelaskan, kejadian serupa sering terjadi bukan hanya di Desa Lukulamo, tapi juga sering terjadi di Desa Lelilef, Sagea, Gemaf yang masuk area pertambangan PT. IWIP.

“Biasanya ujang tidak kuat pun tetap banjir, dan kalau sudah banjir, semua aktivitas kadang lumpuh, bahkan ada kerugian yang dialami warga sekitar, termasuk karyawan,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *