Ternate, HN – Muhammad Nur Taher dan Rusdi, dua mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kelautan Pascasarjana Universitas Khairun (Unkhair) berhasil lulus dengan masa studi 1,8 bulan.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Kelautan Pascasarjana Unkhair, Dr Muhammad Aris, mengatakan dari delapan mahasiswa, terdapat dua orang yang baru menyelesaikan ujian tesis, dan mereka patut diapresiasi.
“Ini merupakan yang tercepat dari hasil kerja sama di bidang pendidikan antara Unkhair dan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai,” ucap Aris, Rabu, 10 Juli 2024.
Ia menjelaskan, permasalahan terbesar beberapa tahun sebelumnya yang dihadapi Program Studi Magister Ilmu Kelautan Pascasarjana Unkhair adalah soal jumlah mahasiswa.
“Yang ditargetkan selama ini minimal dalam satu ruang kelas seharusnya ada 10 mahasiswa. Namum, hal itu masih di bawah standar yang diharapkan,” ungkapnya.
“Sehingga dari situ kami mencari strategi lain dengan cara mengidentifikasi dan menginventarisasi. Ternyata, kelemahannya pada waktu studi yang melewati empat semester,” tambahnya.
Sebenarnya, baginya kurikulum di Magister Ilmu Kelautan dibuat untuk batas waktu studi cukup sampai empat semester saja.
“Ketika saya diberi amanah memimpin program studi, maka saya mencoba cara lain perlu mengubah kondisi tersebut, untuk melakukan terobosan mempercepat studi mahasiswa tanpa mengurangi kompetensi mereka,” kata Aris.
Ia mengaku, untuk riset biasanya dilakukan pada semester tiga dan empat, maka otomatis selesai masa studi akan molor hingga melebihi empat semester.
“Untuk itu kami menekan mahasiswa agar pada semester dua sudah bisa selesai pada level proposal dan yang akan melakukan riset eksperimental terlebih dulu sudah harus melakukan penelitian pendahuluan,” ucapnya.
Jadi itu, lanjut dia, merupakan strategi yang ditempuh saat ini, dan terbukti dua mahasiswa tersebut sudah menyelesaikan ujian tesis dengan jangka waktu studi 1,8 bulan.
Selain itu, keduanya bakal dijadikan cerminan positif terhadap perkembangan dan kemajuan Prodi Magister Ilmu Kelautan, sehingga ke depan target menyelesaikan studi tiga semester ini bisa terus dipertahankan.
Pihaknya akan terus mendorong melakukan perbaikan, meskipun ke depan adanya aturan baru terkait penambahan beban SKS untuk mahasiswa magister naik menjadi 52 SKS.
“Untuk lebih memperkuat kompetensi mereka, akan kami buat kerja sama antara industri perikanan, pengolahan perikanan, balai-balai konservasi, dan stakeholder atau instansi yang berkaitan dengan kompetensi keilmuan yang mencakup pada sektor perikanan dan kelautan,” tuturnya.
Ia menyebutkan, dari delapan mahasiswa yang dibiayai Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, dua orang sudah menyelesaikan ujian akhir, dan selanjutnya ada enam orang lagi akan menyusul ujian tesis pada akhir bulan ini.
Sementara itu, Rusdi mengaku turut memberi apresiasi kepada dosen penguji dan pembimbing yang telah mendukung penuh untuk penyelesaian studi di Pascasarjana Unkhair.
“Pada akhirnya saya berhasil menyelesaikan ujian tesis dalam waktu yang cepat, ini berkat bimbingan para dosen sehingga semua berjalan lancar tanpa kendala,” jelasnya.
Tesis yang ia perjuangkan hingga bisa tuntas sampai selesai itu berjudul, “Evaluasi Kawasan untuk Pengembangan Udang Vaname di Kabupaten Pulau Morotai.”
“Kami berharap semoga ke depan ada kelanjutan atau pergantian mahasiswa baru agra bisa lanjut studi, untuk kepentingan peningkatan SDM di Kabupaten Pulau Morotai,” harapnya.
Sedangkan Muhammad Nur Taher menuntaskan tesisnya dengan judul, “Evaluasi Kawasan untuk Pengembangan Marikultur di Kabupaten Pulau Morotai.”
“Judul itu tepat sasaran, sebab potensi Pulau Morotai untuk sektor perikanan cukup menjanjikan apabila dikelola dengan baik,” singkatnya.