Ternate, HN – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate melaksanakan Pelatihan Kelembagaan dan Model Bisnis Ekonomi Sirkular di Kelurahan Maliaro, Ternate Tengah, Kota Ternate.

Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan komunitas dan kelompok pengelola sampah di Kelurahan Maliaro dalam membangun strategi pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan, serta meningkatkan manfaat ekonomi bagi para anggotanya.

Kegiatan yang dilaksanakan di kantor Kelurahan Maliaro ini diikuti sebanyak 17 peserta, terdiri dari anggota Komunitas Lorong Eco Green, Kelompok PKK Kelurahan Maliaro, Kelompok Satgas Operator Becak Motor Maliaro, Babinsa, dan Lurah Maliaro.

Para peserta mendapatkan materi tentang kelembagaan, model bisnis ekonomi sirkular, dan penyusunan rencana usaha (business plan) menggunakan metode Business Model Canvas (BMC).

Alya Putri Firdaus, perwakilan DMC Dompet Dhuafa, melalui siaran persnya menyampaikan, materi kelembagaan ini untuk meningkatkan pengetahuan, kelengkapan, dan kemapanan operasional komunitas dan kelompok pengelola sampah di Kelurahan Maliaro.

Dio, perwakilan Komunitas Lorong Eco Green, mengatakan sebelum mengikuti pelatihan ini, komunitasnya sudah memiliki struktur organisasi yang cukup efektif.

“Namun, setelah mengikuti pelatihan, kami mendapatkan banyak insights baru untuk mendetailkan kembali peran dan tugas setiap anggota, serta menyusun jalur koordinasi yang lebih jelas dan terstruktur,” ujar Dio.

Selama pelatihan, peserta dibantu fasilitator DMC juga mengerjakan lembar identifikasi masalah pengelolaan persampahan di tingkat komunitas untuk mengeksekusi bersama
kendala internal kelembagaan maupun kendala yang hadir dari masyarakat Kelurahan Maliaro.

Masalah yang ditemukan seperti biaya operasional, anggota yang berganti-ganti karena kurang tanggap dalam penjemputan dan faktor lain seperti honor menjadi Kelompok Satgas Operator.

Dalam pelatihan ini, narasumber dari DLH diwakili oleh Syarif Tjan. Syarif membahas tentang model bisnis ekonomi sirkular. Para peserta dijelaskan cara membuat rencana usaha (business plan) menggunakan metode Business Model Canvas (BMC).

Alya berharap, setelah pelatihan ini komunitas penggerak di Kelurahan Maliaro, yaitu Komunitas Lorong Eco Green, Kelompok PKK, dan Kelompok Satgas bisa menemukan pandangan dan tujuan yang sama terhadap perkembangan aktivitas di kelompok masing-masing.

“Pun saling menguatkan dan terus bersinergi melakukan kegiatan juga menghadapi tantangan pengelolaan di kelurahan dengan baik ke depannya,” pungkas Alya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *