Ternate, HN – Pekerjaan lanjutan Pelabuhan Hiri di Kelurahan Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate untuk tahun 2024 belum masuki proses tender ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ).
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kota Ternate, Junaidi Sergi mengatakan, pekerjaan lanjutan tersebut belum memasuki proses tender di BPBJ di Sekretariat Pemerintah Kota Ternate.
Menurut dia, saat ini pihaknya lagi menyiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk ditenderkan. Salah satunya menyangkut dokumen Detail Engineering Design (DED) yang masih ditinjau oleh tim teknis. Tim tersebut melibatkan Universitas Khairun Ternate dan Universitas Hasanuddin Makassar.
“Memang sebelumnya itu (DED) sudah ada, cuman ada perubahan DED untuk tahun ini,” kata Junaidi, Rabu, 22 Mei 2024.
Ia menjelaskan, perubahan DED itu karena tata letak pemasangan pemecah ombak menggunakan tetrapod mengalami perubahan.
Sehingga, lanjut dia, tim teknis telah mengantongi beberapa data penting seperti survei batimetri (data terkait kedalaman atau topografi dasar laut), pola arus, dan pola gelombang di lokasi pembangunan Pelabuhan Hiri.
Setelah semua data pendukung telah rampung, pekerjaan lanjutan Pelabuhan Hiri tahun 2024 sudah bisa ditenderkan.
“Jadi sisa dokumen DED saja, proses tender so (sudah) bisa jalan. Targetnya sih awal bulan depan sudah tender,” ucapnya.
Ia menambahkan, terkait besaran anggaran pekerjaan pemecah ombak Pelabuhan Hiri tahun ini mencapai Rp 10 miliar. Nilai tersebut belum termasuk item pekerjaan lain dalam pekerjaan Pelabuhan Hiri secara keseluruhan.
“Saya tidak tahu besaran anggaran untuk item pekerjaan yang lain, karena itu melekat di bidang lain. Kalau pemecah ombak itu di bidang saya, dan anggarannya Rp 10 miliar,” pungkasnya.