Tidore HN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Abdurrahman Arsyad melakukan reses di Kelurahan Doyado, Kecamatan Tidore Timur, Senin, 29 April 2024 malam.
Dalam kesempatan itu, Abdurrahman mendengar aspirasi warga setempat, di antaranya terkait peningkatan jalan aspal menjadi hotmix, drainase, dan normalisasi kali mati (barangka).
Lurah Doyado Rudi Kabir menyatakan, warga telah menyampaikan aspirasi mereka kepada Ketua DPRD Tidore melalui kegiatan reses.
“Kami menyampaikan bahwa di sini (Doyado) perlu adanya perbaikkan jalan bagian belakang dari aspal ke hotmix, mulai dari Talaga sampai Supera sepanjang 2 kilometer, kemudian pembuatan saluran air di RT 06 sekitar 60 meter, serta normalisasi kali di RT 06 sekitar 100 meter,” ungkap Rudi.
Ia mengaku, selama duduk di parlemen, Abdurrahman selalu memperhatikan apa saja yang menjadi kebutuhan warga Doyado, terutama terkait pembangunan di kelurahan.
“Sebelumnya itu, pak Abdurrahman juga bikin saluran air sekitar 100 meter, kemudian ada juga untuk pertanian. Alhamdulilah selalu ada untuk Kelurahan Doyado,” jelasnya.
Di Kelurahan Doyado, kata dia, terdapat 300 lebih kepala keluarga (KK). Di kelurahan ini tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya 15 orang, sisanya adalah petani, nelayan, dan kuli bangunan.
Sementara itu, Abdurrahmna Arsyad mengaku, semua aspirasi warga Doyado telah didengarkan dan akan ditindaklanjuti di tahun 2025.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap, seluruh aspirasi yang telah disampaikan warga melalui reses akan bisa disinkronkan dengan program tema pembangunan pemerintah daerah di tahun mendatang.
“Jadi sinkronisasi itu akan dikorelasikan nantinya, bisa masuk sebagai kebijakan pemerintah daerah dan bisa dianggarkan tahun 2025. Waktu ini tinggal beberapa bulan saja, dan pemda sudah harus menyiapkan KUA PPAS yang dokumen sandingnya ada di musrenbang, kunjungan kerja dan reses DPRD,” terangnya.
Ia menambahkan, Kelurahan Doyado adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Tidore Timur, yang memiliki jalan lingkungan. Dan ini, , adalah problematika lantaran kondisi jalannya yang sangat parah.
“Olehnya itu, saya juga berharap ke Pemerintah Daerah Tidore melalui Dinas PUPR, agar bisa mengusulkan lewat DAK-nya. Sehingga jalan lingkungan di Kelurahan Doyado bisa diperjuangkan. Panjangnya kurang lebih 2 kilometer,” cetusnya.
Selain itu, sambung dia, terkait normalisasi dan drainase yang kerap menjadi masalah bagi warga setempat, apalagi di kala musim hujan.
“Nah ini menjadi perhatian serius, karena hampir semua pemukiman di lingkungan Supera ini padat dan berdekatan dengan kali mati. Ini menjadi catatan juga yang nanti akan dibawa ke paripurna, untuk kita bahas bersama. Di Doyado yang jadi prioritas pembangunan yakni jalan” pungkasnya