Ternate, HN – Asghar Saleh yang merupakan Wakil Manajer Malut United menyesalkan terbawanya nama Malut United dan sponsornya PT Mineral Trobos dalam pemberitaan terkait sidang kasus suap dan gratifikasi terhadap Gubernur Nonaktif Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK). Padahal, petinggi Mineral Trobos sendiri tak pernah dipanggil dan dimintai keterangan KPK dalam kasus tersebut.
Seperti diketahui, sejumlah informasi tersebar nama Komisaris Utama Mineral Trobos David Glenn terungkap dalam sidang yang menghadirkan AGK dan menantunya Andi Muktiono sebagai saksi bagi terdakwa Adnan Hasanudin, eks Kepala Dinas Perkim Malut, pekan lalu. Komisaris Utama disebut menyuruh orang mengantarkan uang Rp 100 juta untuk biaya tambahan umrah AGK.
Asghar menyatakan, manajemen telah mendengarkan rekaman jalannya sidang tersebut dengan saksama. Dalam kesaksian AGK maupun Andi, tak ada penyebutan nama komisaris utama atapun nama perusahaan seperti yang diberitakan. Sehingga itu, Malut United sangat dirugikan ketika diinformasikan ikut terbawa dalam masalah tersebut.
“Kami mendukung penuh proses hukum kasus ini. Namun media harusnya menulis fakta persidangan tanpa menambah atau menguranginya, apalagi menafsirkan sendiri dan membuat opini dengan menambah informasi yang tak berdasar. Jadi bukan soal siapa memberi uang, tapi tak ada penyebutan nama dan perusahaan, apalagi pihak lain, mengapa ada berita seperti itu,” ujarnya di Kota Ternate, Senin (1/4/2024) malam.
Dalam sidang itu, kata Asghar, Majelis Hakim yang dipimpin Rommel F Tampubolon didampingi empat anggota yakni Haryanta, Kadar Nooh, Moh Yacob dan Samhadi menanyakan terkait uang yang diberikan ke AGK melalui menantunya sebesar Rp 100 juta yang diisi dalam kantong kresek hitam. Sebelumnya dalam dakwaan JPU diungkapkan, uang tersebut diantarkan Bendahara Pengeluaran Perkim atas suruhan Adnan.
Anehnya, sambung Asghar, pemberitaan media justru menuliskan nama Mineral Trobos, lalu dikaitkan lagi dengan nama klub sepak bola Malut United. Padahal dalam sidang bahkan majelis hakim pun tak menyebutkan nama-nama itu.
“Jika ada (nama petinggi Mineral Trobos terkait) dan bukti aliran dana perusahaan ke Gubernur, tentunya dalam proses penyidikan kami pasti dipanggil penyidik. Sama seperti pihak-pihak swasta lainnya yang telah dimintai keterangan. Tapi ini kan tidak pernah manajemen MT dipanggil,” tukasnya.
“Dalam sidang juga Gubernur menyebutkan meminta bantuan biaya tambahan umrah dari pengusaha asal Ambon tanpa menyebut nama, tapi manajamen MT merasa tidak pernah memberikan uang kepada Gubernur,” sambung Asghar.
Ia menjelaskan, sejak tahun 2021 David tak lagi mengurusi sektor bisnis MT. Semuanya ditangani putranya. David hanya fokus mengurus klub sepak bola Malut United.
“Dan Pak David sejak 2022 hingga kini hanya sekali bertemu Gubernur, di Stadion Cikarang. Saat itu Malut United main di sana, dan Gubernur datang nonton, udah itu saja. Pertemuan atapun komunikasi lain tidak pernah ada karena Pak David tidak lagi mengurusi bisnis tambang. Sementara dalam fakta persidangan, uang Rp 100 juta itu diserahkan ke Andi pada Maret 2023,” terangnya.
Ia menyebutkan, pemberitaan tersebut sangat mengganggu klub dan cenderung mencemarkan nama baik perusahaan selaku sponsor utama Malut United, tendensius, dan beropini negatif.
“Sebab nama perusahaan dan pemilik Malut United dikait-kaitkan dengan kasus suap Gubernur AGK, padahal dalam fakta persidangan maupun dakwaan JPU tidak begitu. Karena itu kami merasa perlu meluruskan ini,” pungkasnya.