Ada satu terapi medis dari Maluku Utara yang dikenal dengan ‘bakera’. Terapi bakera atau serupa sauna atau mandi uap adalah salah satu ritual kesehatan yang sudah dikenal sejak lama.
Tradisi mandi uap atau bakera di Maluku Utara selalu menjadi pilihan ketika seorang perempuan baru saja selesai melahirkan.
Biasanya, rebusan rempah-rempah seperti daun cengkih, pala, daun pepaya, kayu manis, sereh, sirih, dan lainnya akan diuapkan ke tubuh.
Seseorang yang melakukan terapi ini diharuskan menutup tubuhnya dengan kain agar uap panas dari rempah-rempah tersebut dapat dihirup dan membuat berkeringat.
Dosen Pertanian Univeritas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr Rima Melati, mengatakan rempah-rempah yang terdapat dalam tradisi bakera sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia.
“Bakera itu menurut saya terapi panas. Daun-daun untuk bakera sangat bermanfaat,” ucap peneliti tanaman obat ini, saat dihubungi media melalui aplikasi pesan singkat, Minggu, medio Agustus 2021.
Menurut Rima, biasanya daun-daun seperti cengkih yang dipakai lebih dikhusukan untuk perempuan usai melahirkan. Namun, ia menemukan belakangan, manfaat biji pala dan bunga cengkih lebih kerap digunakan untuk terapi penyembuhan COVID-19.
“Kandungan setiap daun itu berbeda, tapi kalau khasiatnya supaya badan terasa lebih segar,” ungkapnya.
Daun cengkih seperti yang dilansir sehatq.com, mengandung eugenol, yakni unsur utama dalam daun yang memiliki antioksidan dan antiperadangan, serta bersifat analgesik sehingga dapat membantu meredakan rasa sakit.
Daun cengkih juga mengandung zat ekspektoran dan antiperadangan yang menghasilkan efek melegakan, sehingga sangat cocok bagi mereka yang mengalami masalah hidung atau saluran pernapasan yang tersumbat akibat batuk, pilek, flu, asma, sinusitis, dan masalah pernapasan lainnya.
Selain daun cengkih yang biasa dipakai untuk bakera, ada juga daun pala. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Muammar Fawwaz, Siti Nurdiansyah A, dan Muzakkir Baits, dari Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, menuliskan komponen flavonoid yang terdapat pada daun pala menunjukkan keberadaan senyawa fenolik.
Dengan adanya senyawa itu sehingga perlu untuk dilakukan penelitian mengenai kandungan fenolik total pada ekstrak daun pala. Komponen fenolik ini penting mengingat peranannya yang besar dalam pengobatan dan pencegahan timbulnya penyakit termasuk sebagai antioksidan.
Ada juga kayu manis, daun pepaya, sereh, dan daun sirih, yang kerap dicampur untuk pembuatan bakera. Semuanya tentu memiliki kandungan dan manfaatnya masing-masing.
Rempah-rempah yang mudah ditemukan di Maluku Utara itu tentu bisa dimanfaatkan bagi siapa saja untuk membuat tubuh menjadi lebih segar atau sebagai terapi penyembuhan penyakit.
____
Artikel ini ditulis Rajif Duchlun dan sudah terbit di https://kumparan.com/ceritamalukuutara/ pada 1 Agustus 2021 dengan judul, “Bakera, Ritual Sauna Rempah-rempah dari Maluku Utara.”