Ternate, HN – Masyarakat Tomajiko, Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah dengan sejumlah kegiatan.

Kegiatan bertemakan “Eli Ma Bati Kaha, Sonyinga Hado Luhadi” pada Kampung Ramadan II ini dikemas lebih meriah dan unik dari tahun sebelumnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari tokoh agama, tokoh adat, pemerintah kelurahan, serta semua elemen masyarakat di Kelurahan Tomajiko.

Ketua Pemuda Kelurahan Tomajiko, Suryadi Saleh mengatakan, kegiatan Kampung Ramadan II ini menjadi salah satu ajang kekerabatan sosial demi mempererat tali persaudaraan serta memperkenalkan potensi wisata, sejarah, budaya, agama maupun ekonomi yang ada di Tomajiko.

“Mengingat adanya singkong, pisang dan sukun (Amo) yang bisa diolah menjadi perbagai kuliner bernilai lokal, serta Pangaji Baba Lifa yang baru saja diresmikan sebagai pusat kegiatan keagamaan bagi anak-anak di Tomajiko,” kata Suryadi melalui rilisnya, Sabtu, 16 Maret 2024.

“Sehingga, perlu kita seriusi dalam mengelola serta mempromosikan sumber daya yang ada di kampung melalui agenda Kampung Ramadan II ini. Peran Pemuda menjadi pendorong utama dari semua kegiatan ini,” sambungnya.

Ketua Badan Kesejahteraan Masjid Nurul Aminin Tomajiko, Wawan Ilyas, menambahkan kegiatan Kampung Ramadan II ini sekaligus mendeklarasikan tokoh Abdul Basir sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan kerja sama pemuda dan BKM Nurul Aminin. Tujuannya mengajak generasi muda serta masyarakat untuk berusaha mandiri dengan potensi yang ada.

“Kita harus meninggalkan sudut pandang yang semata-mata bergantung pada pemerintah. Dalam sejarah kemerdekaan misalnya, orang Hiri punya peran penting. Melalui perang Abdul Basir dan kawan-kawannya, strategi mengelabui pasukan Jepang, dan berhasil mengantarkan Sultan Iskandar Muhammad Djabir Sjah dari Ternate-Hiri-Morotai-Australia,” paparnya.

Ia menjelaskan, Jenderal Besar Doughlas MacArthur tidak akan bisa mendapat informasi penting tentang kelemahan Jepang dalam Perang Dunia II, yang membuka jalan bagi kemerdekaan di bulan Agustus. Dan tanpa orang Hiri, MacArthur, jenderal besar sekutu itu tidak akan bisa mencapai kemenangan strategis dalam Perang Dunia II di Pasifik.

Menurut dia, melihat peran orang-orang kecil seperti Abdul Basir ini, misi Klandestin Angkatan Laut Amerika tidak akan berhasil menguasai Jepang di kawasan ini. Sehingga, Abdul Basir berjuang hingga menemui ajalnya di medan peperangan.

“Maka, melalui Kampung Ramadan ini, kita menegaskan bahwa Abdul Basir adalah pahlawan perintis kemerdekaan Republik Indonesia. Kitalah yang harus memberikan pengakuan itu, karena itu adalah hak kita dalam melihat sejarah,” ujarnya.

Menariknya, setelah membuka kegiatan Kampung Ramadan II secara resmi oleh Lurah Tomajiko, Musa Ibrahim, masyarakat Tomajiko serta para undangan yang sedari awal hadir memakai peci hitam ramai-ramai berjalan membawa sang saka Merah Putih serta sebuah plang Jalan bertuliskan “Jl. Abdul Basir, Pejuang Revolusi 1945” menuju titik atau pintu masuk Kelurahan Tomajiko.

Di tempat itulah, mereka menancapkan Plang Jalan tersebut dengan teriakan “Abdul Basir, Merdeka ”

Sementara itu, Asghar Saleh penulis buku Belajar, Kemerdekaan, dan Kemanusian; Esai-esai Tranformasi Kehidupan dalam kesempatan itu juga ikut hadir memberi pandangan.

Asghar memberi kesan bahwa mengenang Allahu Yarham Abdul Basir adalah suatu pelajaran penting bagi masyarakat. Bertahun-tahun, generasi Maluku Utara, sejak Sekolah Dasar diminta oleh sistem pendidikan untuk belajar dan menghafal tokoh-tokoh sejarah dari daerah lain, sementara tokoh-tokoh lokal sendiri hilang dari teropong mata pelajaran sejarah.

“Kita kehilangan identitas kesejarahan. Sehingga, deklarasi Abdul Basir ini perlu dilakukan. Sebab, mereka mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan Republik Indonesia. Spirit Abdul Basir dan para pejuang lainnya dijadikan sebagai kekuatan membentuk mentalitas anak-anak hari ini dan masa depan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sejumlah item kegiatan akan dilakukan di antaranya ziarah makam para khalifa, peresmian Pangaji Baba Lifa, Pasar Ramadan, Deklarasi Abdul Basir sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Doto Ngaji, Nobar Film Dokumenter Pariwisata, Sedekah Anak Yatim/Piatu dan Janda, Gendang Sahur Keliling Hiri, Sayembara Sastra Lisan Ternate, dan Seribu Obor Pulau Hiri di malam Lailatul Qadar.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *