Ternate, HN – Salah satu tokoh Maluku Utara, Santrani Abusama, yang juga merupakan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Ketua Pemuda Pancasila Maluku Utara akhirnya akan mengambil bagian dalam kontestasi pemilihan wali kota (Pilwako) Ternate tahun 2024.

“Soal kesiapan maju di Pilwako Ternate ini alhamdulillah saya sudah mendapat restu dari para orang tua kita maupun sesepuh di Ternate, termasuk di internal organisasi yang saya pimpin,” ucap Santrani Abusama, Senin, 11 Maret 2024.

Ia mengaku, atas dasar itu sehingga menjadi dorongan kuat baginya untuk mengabdi dan berbuat yang terbaik untuk Kota Ternate.

“Kebutulan tagline saya adalah, “Niatkan untuk kebaikan.” Karena menurut saya ketika kita memiliki niat yang baik, Insyaallah akan menghasilkan sesuatu yang baik pula,” ungkapnya.

Santrani menjelaskan, visi besarnya adalah Ternate Hebat sebagaimana yang telah digariskan oleh Bapak Pembangunan di Ternate, yakni mendiang Samsir Andili yang terkenal dengan Ternate Majang atau melayani dengan rasa.

“Saya merasa terpanggil untuk itu. Kemudian Ternate ini adalah kota kecil dengan ragam budaya dan tradisinya yang terkenal sehingga menurut saya penting sekali Pemkot Ternate memperhatikan hal ini,” papar mantan Kepala Dinas PUPR Maluku Utara ini.

“Karena dengan ini Ternate dikenal dunia, harusnya Pemkot Ternate dalam setiap skema kebijakannya selalu berkoordinasi dengan pihak Kesultanan Ternate sehingga ada semacam chemistry sekaligus menjadi bagian dari mitra kerja Pemkot Ternate dan Kesultanan Ternate,” sambungnya.

Ia optimistis, bila nanti dipercayakan memimpin Kota Ternate, maka ia akan selalu berkoodinasi dengan pihak Kesultanan Ternate.

“Saya akan lakukan ini ke depan karena menurut saya Bali bisa berkembang lewat budayanya, kenapa Ternate tidak bisa?”

Selain itu, kata dia, isu soal ketersediaan air bersih dan penanganan sampah akan ia fokus benahi di Kota Ternate. Hal itu karena menurutnya bicara Ternate hari ini adalah harus selesai dengan problem tersebut.

“Baru dari sini kita bicara soal yang lain termasuk pembangunan manusia dan sekali lagi kita harus berpikir ekologi dan peduli soal keberlangsungan hidup kita di masa mendatang tentu butuh kajian dan teknis yang utuh,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *