Halbar, HN – Hari masih sangat pagi, sekitar pukul 07.00 WIT, di sebuah kampung yang bernama Desa Todowongi, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, 14 orang siswa menerobos sungai untuk pergi ke sekolah.

Belasan siswa itu berasal dari Dusun Bakun. Mereka harus berjalan kaki menyeberangi sungai untuk sampai di SD Negeri 10 Halmahera Barat, Senin, 26 Februari 2024.

Jarak dari Desa Todowongi RT 004 ke Kampung Besar tepat di mana lokasi sekolah berada kurang lebih berjarak 1,3 kilometer. Sehingga itu, mereka memilih menyeberangi sungai karena merupakan akses terdekat ketimbang harus memutar mengambil jalan sekitar 1,3 kilometer.

Setiap pagi, kalau air sungai lagi naik dan siswa tidak bisa menyeberang, ada masyarakat dan seorang Babinsa Kopda Mario Gona yang selalu ada untuk membantu menyeberangi sungai.

Dulu lokasi ini, terdapat sebuah rakit yang digunakan untuk menyeberangi sungai. Tapi sayangnya, rakit tersebut kerap terbawa banjir.

Berikut hasil tangkapan kamera fotografer halmaheranesia, Rifki Anwar, saat anak-anak tersebut menerobos sungai untuk ke sekolah.

Anak-anak di Todowongi, Halmahera Barat, menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Foto (Rifki Anwar/halmaheranesia)
Anak-anak di Todowongi, Halmahera Barat, memotong jalur atau akses yang dekat dengan menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Foto (Rifki Anwar/halmaheranesia)
Seorang siswa di Todowongi, Halmahera Barat, menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Foto (Rifki Anwar/halmaheranesia)
Seorang anak di Todowongi, Halmahera Barat, menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Foto (Rifki Anwar/halmaheranesia)
Warga membantu anak-anak di Todowongi, Halmahera Barat, menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Foto (Rifki Anwar/halmaheranesia)
Warga membantu anak-anak di Todowongi, Halmahera Barat, menyeberangi sungai untuk ke sekolah. Foto (Rifki Anwar/halmaheranesia)

Bagikan:

Rifki Anwar

Reporter/Fotografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *