Ternate, HN – Festival Gamlamo yang dilaksanakan di destinasi wisata pantai Kastela, Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, resmi dimulai pada Senin, 26 Februari 2024.
Pembukaan festival ini dihadiri Sri Sultan Ternate, Hidayatullah M Sjah beserta istri, Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia, Daniel Portero Guerrero, perwakilan Plt Gubernur Maluku Utara, perwakilan Wali Kota Ternate, Kadispar Maluku Utara, Kadispar Ternate, perangkat adat Kesultanan Ternate serta turis Polandia, Alexandra Godina.
Festival yang akan berlangsung mulai 26-28 Februari 2024 ini mengusung tema, “Mengenang Tragedi Pembunuhan Sultan Khairun Jamil dan Bangkitnya Ternate di Bawah Pimpinan Jo Ou Baabullah di Gamlamo”.
Pembukaan Festival Gamlamo diawali dengan pementasan napak tilas Momole Ngaruha, kemudian tarian kolosal yang dilanjutkan dengan pencanangan kota tua, pencanangan Kastela sadar sampah, atraksi kuliner lokal, dan panggung budaya Gamlamo.
Sementara malam acara pemukaan festival ini akan diisi dengan pementasan tarian daerah, pembacaan puisi, dan musikalisasi yang berlangsung hingga pukul 20.00 WIT.
Sultan Hidayatullah M Sjah usai acara pembukaan menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Kastela yang telah terpanggil untuk mengembangkan budayanya lewat Festival Gamlamo.
“Semua pengalaman budaya ini kalau dihubungkan dengan persoalan-persoalan pengembangan ekonomi maka budaya ini perlu dikedepankan, nah Kastela yang memiliki histori yang begitu dalam begitu dramatis pada saat itu,” kata Sultan.
Menurut dia, sangat mungkin pengembangan potensi budaya ini kedepannya bisa menghadirkan kunjungan wisatawan mancanegara. Apalagi, Ternate memiliki potensi wisata sejarah yang erat kaitannya dengan Kerajaan Portugis dan Kerajaan Spanyol.
“Tadi katanya di Spanyol sana ada satu desa yang namanya Kastela juga, jadi tidak ada salahnya ketika suatu waktu ini dikembangkan oleh pemerintah kota dan provinsi menjadi festival yang luar biasa bagus bisa mendatangkan mereka (turis),” jelasnya.
Selain dinilai berdampak terhadap pendapatan masyarakat, kata Sultan, peningkatan kunjungan wisata ke Ternate akan memberi dampak pada meningkatnya pendapatan asli daerah. Sebab itu pula, Festival Gamlamo ini harus menjadi agenda rutin setiap tahun.
Sultan Ternate ke-49 ini pun memberi contoh, Festival Igobula di Kabupaten Halmahera Utara yang kini telah menjadi agenda tahunan karena mendapat dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara maupun Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara.
“Masa di sini (Kastela) gak bisa? harus bisa setiap tahun, harus dilaksanakan dengan pengembangan inovasi-inovasi lah tentu,” ucapnya.
Selain dampak ekonominya, tambah Sultan, atraksi budaya yang memperagakan kisah pada sejarah berdirinya Kerajaan Ternate melalui empat Momole (Klan) menjadi pembelajaran sejarah bagi generasi baru.
“Karena diceritakan berulang-ulang, berlanjut, sehingga generasi yang baru lahir tadi akan tetap tahu. Melalui kegiatan festival ini lah paling mumpuni untuk membuat generasi baru Kota Ternate umumnya bisa tahu sejarahnya sendiri,” ungkap dia.
Sultan pun berharap agar pemerintah daerah provinsi maupun kota dapat memberikan dukungan bagi pengembangan budaya di Kota Ternate.