Ternate, HN – Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, mengatakan perlunya kerja kolaborasi lintas kelembagaan agar bisa bersama membuktikan bahwa adanya mitigasi lebih awal pada daerah rawan Pemilu, salah satunya Provinsi Maluku Utara.
“Minimal daerah rawan tinggi turun menjadi rawan sedang. Itu yang kita perlukan. Pemerintah juga tetap memberikan setiap informasi yang diperlukan,” ucap Lolly, saat menghadiri kegiatan apel siaga dan patroli pengawasan pemilihan umum serentak tahun 2024 di Ternate, Maluku Utara, Jumat, 9 Febuari 2024.
Ia menegaskan, agar kerja-kerja pengawas di kabupaten/kota untuk terus dan tetap diperketat. Sebab, kerawanan pemilu dampaknya sampai ke masyarakat.
Sehingga itu, kata Lolly, seluruh perhatian Bawaslu RI telah ditujukkan ke Maluku Utara pada pemilu 2024.
Hal ini karena Maluku Utara telah masuk posisi ke-3 dari semua provinsi se-Indonesia dengan tingkat kerawanan tinggi pada saat pemilihan umum.
“Sehingga perlu dicek secara keseluruhan kesiapsiagaan pasukan jajaran yang ada seperti arahan langsung dari Bawaslu Provinsi Maluku Utara,” ungkapnya.
Ia meminta, kesiapsiagaan ini harus dilakukan sampai pada tingkat Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) atau tingkatan yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat. Lalu memastikan tetap siap dan sigap mengawasi masa tenang, pungut-hitung sampai rekapitulasi suara.
“Strategi yang digunakan juga tentu berbeda dengan provinsi yang rawan tinggi, salah satunya Maluku Utara. Jadi kami mengapresiasi agenda apel siaga ini karena melibatkan banyak pihak,” jelasnya.