Ternate, HN – Kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate dan PT Intra Multiteknologi (IMM) terkait digitalisasi retribusi pasar dipastikan berjalan Febuari 2024 mendatang.
Kepala Disperindag Kota Ternate, Muchlis S Djumadil mengatakan, seperti yang tercantum di dalam dokumen perjanjian kerja sama, penagihan masih tetap dilakukan oleh petugas Disperindag, namun berbasis digital yang disediakan PT IMM.
Sehingga, lanjut Muchlis, pihaknya telah mengadakan rapat via zoom dengan PT IMM, menyangkut penginputan data pedagang ke alat digital.
“Tadi baru selesai meeting dengan Pak Lukman tenaga teknisinya PT IMM, dan kita sudah kirim semua data pedagang ke alat digital, tapi masih ada hal-hal teknis yang perlu ditindaklanjuti, misalnya ada lapak tapi tidak dijelaskan jenis jualannya. Jadi prinsipnya, ini hanya teknis saja,” ucap Muchlis, Senin, 29 Januari 2024.
Ia mengaku, pihaknya telah mengirim data pedagang yang ada di seluruh pasar di Kota Ternate, untuk dimasukan ke dalam alat digital. Dengan begitu, awal Februari 2024, penerapan digitalisasi retribusi pasar sudah bisa dilakukan.
“Di bulan Februari itu sudah bisa jalan, mau atau tidak mau kita harus jalan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data pedagang dari Disperindag yang dihimpun halmaheranesia, secara total yang telah diinput ke alat digital sebanyak 1.204 pedagang.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari pedagang yang tersebar di beberapa pasar yang ada di Kota Ternate, di antaranya :
Pasar Percontohan : 120 pedagang
Pasar barito : 129 pedagang
Pasar pisang : 85 pedagang
Pasar Kota Baru : 175 pedagang
Pasar Higienis : 89 pedagang
Pasar Sabi Sabi : 28 pedagang
Stand Food : 38 pedagang
Kuliner : 79 pedagang
Gamalama : 15 pedagang
Kieraha : 109 pedagang
Ikan kering : 110 pedagang
Dufa-Dufa : 72 pedagang
Pedagang harian dan emperan Bastiong : 155 pedagang.