Tidore, HN – DPRD bersama Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mulai membahas Rencana Arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tidore Kepulauan Tahun 2025-2045.

Pembahasan itu berlangsung pada Senin, 29 Februari 2024 di ruang rapat DPRD yang dihadiri oleh tenaga ahli DPRD serta Tim penyusun RPJPD Pemkot Tidore, Prof. Husen Alting.

Wakil Ketua I DPRD Kota Tidore Kepulauan, Mochtar Djumati, mengatakan pembahasan dokumen RPJPD merupakan impian arah kebijakan pengembangan pembangunan 20 tahun Kota Tidore Kepulauan.

“Kami berharap siapapun yang nantinya maju bertarung kepala daerah ke depan, agar dalam penyusunan visi – misi  harus berpedoman terhadap RPJPD yang telah disusun,” kata Mochtar Djumati.

Terkait konsultasi publik penyusunan RPJPD, pihak Bappelitbangda sudah melaksanakannya beberapa waktu lalu, tepatnya di Aula Nuku Kantor Wali Kota Tidore.

“Jadi saya kira pada saat konsultasi publik itu ada banyak hal yang telah diakomodir, karena melibatkan sejumlah stakeholder untuk menyampaikan masukannya,” ujarnya.

Meskipun begitu, kata dia, saat pembahasan RPJPD tadi, terdapat beberapa poin yang diperbaiki, yakni soal pemaknaan “Toma Loa se Banari” sebagai simbol Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.

“Jadi untuk skema penyusunan yang termuat dalam dokumen (RPJPD) tadi sudah tersusun dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbarui, misalnya soal data penduduk itu masih pakai data lama sementara yang dibahas sekarang untuk tahun 2024,” jelasnya.

Pihaknya juga telah mengusulkan dalam dokumen RPJPD tersebut agar potensi sektor pertanian dan pariwisata bisa digarap.

“Begitupun dengan data panjang garis pantai, untuk kebutuhan budidaya rumput laut serta luas lahan pertanian yang perlu dilakukan secara maksimal,” pungkasnya.

Bagikan:

Julfikri Ismail

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *