Ternate, HN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Maluku Utara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pengawasan Siber Tahapan Kampanye dalam Pemilu tahun 2024 di Kantor Bawaslu setempat pada Kamis, 14 Desember 2023.

Kegiatan ini melibatkan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Mafindo, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda), Polda Malut, Diskominfo Malut, alumni SKPP Bawaslu, mahasiswa Unkhair, dan konten kreator.

Dalam kegiatan itu, juga menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Widi Siswoko melalui Kabag Bin Ops Kompol Jasim, Sekretaris AMSI Malut Firjal Usdek, dan Kabinda Malut Brigjen TNI Beny Bintoro.

“Saat ini tahapan kampanye sementara berlangsung dan salah satu metode adalah kampanye melalui media sosial. Makanya, kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan pengawasan kampanye. Karena saat ini jagat maya telah menguasai jagat nyata. Ini yang penting harus kita lakukan pengawasan,” ucap Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Bawaslu Malut, Rusly Saraha.

Kabag Bin Ops Kompol Jasim dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa dalam pengawasan kampanye, Polda telah siap melalui tim patroli siber yang secara rutin memonitor kegiatan kampanye melalui media sosial.

“Kalau kita amati soal kerawanan kampanye di media sosial ini cukup besar terutama yang sifatnya negatif, kampanye hitam. Sangat marak. Ini yang telah dimonitoring oleh tim siber di kriminal khusus,” ucap Jasim.

Sementara itu, Sekretaris AMSI Malut, Firjal Usdek menambahkan bahwa dalam pengawasan tahapan kampanye yang diantisipasi adalah soal berita hoaks.

“Tren berita hoaks dalam dua pemilu sebelumnya itu sudah menjadi konsumsi publik, terutama dalam media sosial,” ujarnya.

Dalam mengantispasi itu, kata Firjal, Koalisi Cek Fakta yang di dalamnya terdapat AMSI, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Mafindo telah memiliki panduan bagaimana menangkal berita hoaks.

“Jadi dalam Koalisi Cek Fakta itu kami mengenal ini sebagai gangguan informasi dalam Pemilu 2024. Berita hoaks itu diklasifikasi dalam tiga jenis, yakni disinformasi, misinformasi, dan mallinformasi. Makanya dilakukan dengan cek fakta,” katanya.

Kabinda Malut, Brigjen TNI Beny Bintoro mengatakan, bahwa kampanye media sosial yang ditampilkan itu menarik. Hanya saja perlu diverifikasi. Apalagi saat ini banyak ajakan golput hingga kampanye negatif lainnya.

“Makanya saya harapkan kepada semua pihak terutama yang ada dalam ruangan ini untuk bisa menangkal itu. Saya mengajak mari kita sama-sama menciptakan pemilu yang aman dan kondusif,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *