Ternate, HN – Pandan Arum Ayu Darmayanti adalah salah satu perempuan muda yang memilih mengambil bagian dalam bursa calon legislatif (caleg) di Kota Ternate.

Perempuan kelahiran Jawa Tengah 7 Juli 1993 silam ini merupakan ibu rumah tangga yang aktif menulis dan melahirkan banyak karya berupa buku antologi dan catatan media sosial. Pandan sedang berusaha menulis buku solo perdananya.

Tahun 2021 Pandan terpilih menjadi Sekretaris DPD Partai Gelora Kota Ternate.

Melalui politik, perempuan penyuka senja ini berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih luas dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Ia mengaku tak ada janji-jani politik selama menjadi caleg. Ia hanya berharap diberikan doa, dukungan dan kesempatan untuk dapat memberikan narasi dan aksi sebagai keterwakilan perempuan yang berdaya dan memberdayakan.

Salah satu program unggulannya adalah membangun Sabua Aspirasi yang akan tersebar di beberapa titik strategis.

“Nantinya Sabua ini akan dijalankan dengan sistematis dan terkoordinir untuk dapat mengakomodir seluruh keluhan masyarakat tanpa harus menunggu masa reses dewan,” ucapnya.

Melalui program ini juga Pandan berharap anggota legislatif dari Partai Gelora bisa hadir lebih dekat dengan warga.

“Sebagai orang muda kita harus punya terobosan baru dalam dunia politik. Sudah sepatutnya kita menawarkan gagasan sebagai agenda kerja yang segar untuk warga,” jelasnya.

Ditanya tentang apa yang mendasari ibu dua orang anak ini terjun ke dunia politik, Pandan mengaku ikut resah melihat fenomena politik transaksional dan politik praktis yang terus merajalela.

Ia berharap, dengan banyaknya kalangan muda yang turut meramaikan kontestasi politik ini menjadi pertanda baik bagi panggung politik Indonesia, khususnya Kota Ternate.

Menurutnya, jika orang-orang muda diberi kesempatan untuk dapat berperan aktif dalam politik akan ada banyak gagasan-gagasan baru yang membuat nuansa politik menjadi lebih sehat dan segar.

“Banyaknya tokoh muda yang berani mencalonkan diri sebaiknya didukung dan diberi kesempatan untuk dapat membuktikan diri melalui gagasan yang mereka bawa. Dengan begitu politik praktis dan transaksional mungkin bisa dilawan,” pungkas Pandan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *