Halbar, HN – Terbiasa mendengar keluhan dan curahan hati orang, begitulah profesi yang dijalani Srimulyani Imran selama ini. Ya, psikolog klinis pekerjaannya. Kini ia berada dalam bursa Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
“Sebagai psikolog klinis membuat saya terbiasa mendengar segala keluhan atau curhatan orang lain, baik dari masalah yang ringan sampai berat sekalipun,” ucap Srimulyani Imran, Rabu, 6 Desember 2023.
Srimulyani mengaku, hal tersebut membuat ia menjadi pendengar yang baik. Proses tersebut juga membutuhkan rasa empati serta menjunjung tinggi asas kerahasiaan.
“Hal tersebut sudah saya terapkan semenjak menjadi mahasiswa psikologi sampai sekarang sebagai psikolog klinis,” ungkap lulusan S2 Magister Psikologi Profesi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini.
Baginya, dengan profesi ini membuat ia semakin berpikir terbuka terhadap setiap masalah yang disampaikan, sekaligus melatihnya tidak gampang menghakimi orang lain.
“Saya juga terlatih untuk tidak mudah menghakimi orang lain apapun kondisi atau latar belakang orang tersebut,” tuturnya.
Kini, ia memilih jalan politiknya untuk bergabung dengan Partai Gerindra dan ikut menjadi calon legislatif Provinsi Maluku Utara di daerah pemilihan (dapil) Ternate – Halmahera Barat.
Pernah bekerja di Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Halmahera Barat tahun 2016 dan terlibat dalam forum anak menambah daftar pengalamannya untuk masuk dalam panggung parlemen menyuarakan persoalan perempuan dan anak.
“Perlindungan terhadap perempuan dan anak harus menjadi bagian paling penting dari pembangunan, dan itu yang semestinya menjadi pembicaraan penting pula di legislatif,” paparnya.
Perempuan kelahiran Lako Akelamo, Halmahera Barat ini juga berharap, politik gagasan dan ide semakin digaungkan pada masa kampanye Pileg 2024 agar pemilih ikut tercerahkan.
“Saya berharap demikian, pentingnya literasi politik yang beradab dan santun,” pungkas Srimulyani Imran.