Ternate, HN – “Semua ilmu di dunia tidaklah berguna jika Anda tidak praktekan.” Begitu ucapan Yudi Candra, seorang penulis buku ‘Seni Mengubah Nasib’.

Memahami teori dan mengaplikasikannya tentu tak mudah. Sebab banyak orang dapat memahami ilmu yang sama, tapi tak semua dapat menerapkannya.

Suyatno Kahar, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), mengaku prinsip itu ada pada diri seorang Yahya Alhaddad, S.Sos., M.Si, orang muda yang memilih terjun di dunia politik.

Yahya sebelumnya adalah seorang dosen atau pengajar di UMMU. Kini ia memilih menjadi calon legislatif daerah pemilihan Ternate Selatan dan Pulau Moti.

“Saya kenal secara personal Pak Yahya adalah orang yang memiliki integritas intelektual, beliau menguasai teori-teori di bidang ilmunya, dan kemudian beliau mampu dan lincah mempraktekkan teori-teori yang beliau kuasai,” ucap Yatno, Jumat, 10 November 2023.

Ia mengaku, Yahya telah memberikan contoh dari perilaku sosial yang ia pelajari di kampus. Sikap itulah yang membuat banyak mahasiswa maupun aktivis sangat menyukai kepribadiannya.

“Katakanlah di Kota Ternate, beliau sering berkomentar tentang sampah, soal lingkungan, dan lainnya dalam konteks sosial, beliau sering mengamati perilaku dan fakta-fakta sosial yang ada di Kota Ternate,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, bagi Suyatno, Yahya adalah orang yang kritis pada kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat, terutama mengenai lingkungan.

“Beliau memiliki relasi sosial yang bagus dalam rangka membentuk kelompok sosial untuk mengampanyekan soal lingkungan,” katanya.

Ia berharap, jika Yahya dipercayakan oleh masyarakat mengambil bagian di parlemen, maka dapat berperan aktif menjalankan fungsinya sebagaimana yang kerap disuarakan Yahya selama ini.

Pernyataan itu disetujui Amrul Djana S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Sosiologi UMMU. Bagi Marul, ia tahu betul kepribadian seorang Yahya selama menjadi dosen.

“Saya ini kenal Pak Yahya itu mulai dari dosen biasa, sampai jadi saya pe (punya) sekretaris, jadi saya kenal betul Pak Yahya. Apa yang dia lakukan selama ini, baik di ruang kerja maupun sebagai dosen,” tutur Amrul.

Kehadiran Yahya dalam percakapan akademis, kata dia, selalu menyodorkan pikiran yang bagus terkait lingkungan dan pendidikan.

“Beliau punya gagasan serta pemikiran tentang permasalahan di Kota Ternate, sangat relevan dengan keadaan sekarang. Kami sebagai dosen juga sangat mengapresiasi beliau, dan kami anggap beliau mampu (membawa aspirasi masyarakat),” ungkapnya.

Ia mengaku, Yahya selama ini kerap berupaya agar mahasiswa yang selesai kuliah dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, entah itu dengan beasiswa atau cara lainnya.

Amrul mengatakan, Yahya secara personal memang selalu peduli pada mahasiswa yang kesulitan membayar uang semester atau akhir kuliah.

“Dan selama ini kan secara personal beliau selalu membantu anak-anak yang dari Halmahera dan lainnya, kerap membantu kuliah mereka, bahkan membantu mengurus beasiswa mereka,” katanya.

Ia berharap, masalah pendidikan menjadi bagian paling prioritas yang harus diperjuangkan politisi Perindo itu jika dipercayakan masyarakat menjadi anggota DPRD Kota Ternate.

“Selama ini memang saya jarang dengar wakil rakyat menyuarakan soal pendidikan, insyaallah kalau Pak Yahya dapat (menjadi anggota DPRD Ternate), kebijakan-kebijakan tertentu bisa didorong. Belum dapat saja sudah berkontribusi, apalagi kalau dapat,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *