Halmaheranesia – Jika menyebutkan cengkeh, maka tak bisa terlepas dari Maluku Utara, salah satu daerah yang di masa lalu pernah menjadi pusat dagang cengkeh.

Berbagai bangsa di dunia, seperti Cina, Portugis, Spanyol, hingga Belanda, pernah terlibat dalam perburuan rempah yang satu ini. Tapi itu dulu, ketika pembangunan fisik dan industri belum begitu masif serta cengkeh masih menjadi ‘emas hitam’.

Lalu bagaimana dengan produksi cengkeh hari ini di Maluku Utara?

Berikut data produksi cengkeh tahun 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Halmahera Barat tercatat dalam tahun 2022 bisa menghasilkan 448 ton, Halmahera Tengah sebanyak 222 ton, Kepulauan Sula 1049 ton, Halmahera Selatan sebanyak 763 ton, Halmahera Utara 712 ton, Halmahera Timur 170 ton, Pulau Morotai 109 ton, Pulau Taliabu 438 ton, Kota Ternate 327 ton, dan Kota Tidore Kepulauan 265 ton.

Dari data tersebut, maka Kepulauan Sula tercatat sebagai daerah dengan penghasil cengkeh terbesar di Maluku Utara, disusul Halmahera Selatan dan Halmahera Utara. Sementara daerah penghasil cengkeh terkecil adalah Halmahera Timur dan Pulau Morotai.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *