Ternate, HN – Berbagai jenis sampah memenuhi sejumlah wilayah Kota Ternate, Maluku Utara. Salah satunya di kali mati (barangka) perbatasan RT 03 dan 04, Kelurahan Sasa, Ternate Selatan.

Tumpukan jenis sampah ini beragam, di antaranya sampah botol plastik, pakaian bekas, popok anak, kaleng, kantong plastik, dan jenis lainnya.

Selain itu, kali mati ini menimbulkan bau busuk, karena diduga sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga. Bahkan tumpukan sampah ini dibiarkan tak terangkut oleh mobil sampah.

Amatan halmaheranesia, Selasa, 10 Oktober 2023, tumpukan sampah di kali mati itu berdekatan dengan rumah penduduk. Banyak warga yang bermukim di dekat kali mati yang berasal dari hulu membuang sampah di lokasi tersebut, sehingga sampah-sampah itu mengalir ke laut saat musim hujan.

Fauzi (41) salah satu warga setempat mengatakan, sebagian besar tumpukan sampah ini berasal dari warga yang dibuang di kali mati karena tidak adanya tempat penampungan sampah sementara di lingkungan tersebut.

“Sampah ini sudah lama, ini sudah biasa. Apalagi sampah di barangka. Jadi kalau hujan, sampah ini keluar di laut. Jadi di pesisir pantai Kelurahan Sasa memang sampah paling banyak,” kata Fauzi.

Ia mengaku, pemerintah kota tidak bisa lepas tangan atas masalah sampah di kali mati, laut, dan pantai Kota Ternate. Solusi dari masalah ini, kata dia, membutuhkan sarana dan prasarana, serta infrastruktur yang harus dibangun oleh pemerintah.

“Pemerintah harus lebih perhatikan, kalau perlu, sama-sama dengan warga supaya kita kerja bersihkan barangka. Supaya tidak mengganggu warga di sini, karna biasanya sangat bau,” jelasnya.

Fitri pedagang ikan di kelurahan setempat juga mengaku, bisanya ada mobil angkutan sampah yang setiap pagi bekerja mengangkut sampah di setiap rumah dan lorong-lorong.

“Tapi sekali angkat sampah, itu bayar Rp 5 ribu. Dan kita bayar setiap pagi. Namun sampah itu diangkut dan dibuang ke mana kita tidak tahu,” ujarnya.

Menurut dia, sampah di kali mati ini sangat menggangu kenyamanan warga. Terlebih, anak-anak kecil bisa bermain di lokasi kali mati, padahal sangat kotor dan tak nyaman.

“Ini harus cepat diatasi, jangan sampai timbul penyakit bagi warga di sini. Kita berharap pihak pemerintah kelurahan harus cepat atasi masalah ini,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *