Ternate, HN – Bawaslu Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar kegiatan pembelajaran pengawasan pemilu partisipatif dan literasi kepemiluan yang berlangsung di salah satu hotel di Ternate, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Dalam kegiatan ini, dua narasumber dari kalangan pers dan akademisi diundang untuk memberikan pemahaman dan semangat dalam menjaga stabilitas demokrasi.

Ketua Bawaslu Kota Ternate, Kifli Sahlan mengatakan, kegiatan ini tujuannya untuk bekerja berkolaborasi dengan maksud memberikan pemahaman terhadap seluruh jajaran. Sebab, proses penyelenggaraan menuju Pemilu 2024 menjadi tanggung jawab bersama.

“Kita melibatkan semua pihak dalam proses penyelenggaraan nanti, sehingga mampu menekan terhadap pelanggaran-pelanggaran Pemilu, supaya kualitas pemilu jauh lebih baik lagi,” kata Kifli.

Ia mengaku, Pemilu itu bukan hanya milik Bawaslu, KPU, dan partai politik. Tapi pemilu milik semua orang warga negara. Karena menciptakan demokrasi dengan kualitas tinggi harus ditujukan dengan kualitas dan kesadaran yang baik.

“Sehingga pentingnya kolaborasi dan kreativitas dalam pengawasan pemilu untuk mengawasi proses pemilu secara partisipatif,” katanya.

CEO kabarpulau.co.id, Mahmud Ici, mengaku dalam politik, media memiliki peran besar dalam membentuk opini publik dan memengaruhi arah perpolitikan dengan baik.

“Media menjadi peran penting dalam proses politik dalam hal menyampaikan informasi yang sehat secara terbuka di Kota Ternate maupun Maluku Utara sangat diperlukan,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, seperti kejadian Pilkada 2007 di Kota Ternate, di mana saat itu media arus utama dibagi menjadi dua kubu yang mendukung kandidatnya masing-masing. Hal serupa diharapkan agar tidak terulang di masa sekarang.

“Kita ingin kejadian seperti itu tidak lagi terjadi, dan media harus berperan menghasilkan berita yang baik,” ujarnya.

Sementara itu, akademisi Universitas Khairun, Muhammad Tabrani, menjelaskan bahwa program pengawasan pemilu partisipatif adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengawasan partisipatif dan literasi Pemilu.

“Ini bertujuan untuk mendorong warga negara agar lebih aktif dalam mengawasi proses politik, terutama di Kota Ternate yang memiliki tingkat kerawanan Pemilu yang cukup tinggi. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi selama Pemilu,” paparnya.

Sekadar diketahui, kegiatan pembelajaran pengawasan pemilu partisipatif dan literasi kepemiluan ini, melibatkan peserta dari kalangan pers, mahasiswa, OKP, dan sejumlah komunitas lainnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *