Ternate, HNCoffee shop Sinar Gemilang merayakan ulang tahun ke-3 dengan menggelar diskusi tentang Gen Z dan Milenial pada Jumat malam, 16 September 2023.

Dalam diskusi ini, hadir sejumlah pembicara dengan mengupas persoalan dunia kerja yang dihadapi Gen Z dan Milenial. Sekadar diketahui, milenial adalah generasi kelahiran tahun 1981 – 1996, sementara Gen Z adalah generasi kelahiran 1997 – 2012.

Staf Marketing Muara Grup, Novian Pratama Umasangaji, dalam kesempatan itu mengatakan inti dari diskusi yang diinisiatif oleh Sinar Gemilang ini adalah tentang perbincangan di tongkrongan kopi lalu ada upaya untuk diangkat ke publik oleh generasi Z dan Milenial.

“Yang menjadi titik berat dalam pembicaraan ini bagaimana Gen Z dan Milenial menyikapi problem dan tantangan atau bahasanya bonus demografi yang akan kita capai itu dengan mandiri,” kata Novian.

Coffee shop Sinar Gemilang merayakan ulang tahun ke-3 dengan menggelar diskusi tentang Gen Z dan Milenial. Foto (Layang S)

Ia mengatakan, konsep dasar yang harus dilakukan oleh lintas generasi dalam dunia kerja adalah kolaborasi. Perbedaan yang signifikan antargenerasi dalam dunia kerja ini menjadi tugas generasi milenial, sebab mereka sangat memahami.

“Karena milenial itu dapat ilmunya dari generasi sebelumnya. Kemudian dia bisa menyikapi tantangan yang sesungguhnya pada generasi Z,” ucapnya.

Masalah utama dalam dunia kerja ada ketika generasi Z bertemu langsung dengan generasi yang lebih tua, dan itu bakal banyak prespektif yang berbeda, dimana generasi Z selalu berpikir inovasi, sementara generasi sebelumnya, karena efisiensi kerja, waktu, dan keuangan membuatnya ragu mengambil keputusan.

“Di sini generasi milenial menjadi penengah, bisa menjadi penengah terhadap problem itu,” ungkapnya.

Founder Agency Digital Marketing, Rusly Oches, memaparkan intinya lebih menyelaraskan dunia kerja antara generasi Gen Z dan Milenial. Supaya pada saat update skill antara generasi, ada penyusaian sesama mereka.

Sebab, dunia saat ini harusnya sekitar 60 persen dikuasi oleh Gen Z. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

“Jadi, tantangannya karena Gen Z tidak mempersiapkan diri masuk dunia kerja. Sementara milenial yang bertahan juga agak kesulitan dengan kondisi teknologi yang berkembang, kemudian digitalisasi. Sehingga itu harus dimiliki oleh milenial dan Gen Z untuk berkolaborasi,” kata Rusly.

Coffee shop Sinar Gemilang merayakan ulang tahun ke-3 dengan menggelar diskusi tentang Gen Z dan Milenial. Foto (Layang S)

Ketua Gekraf Maluku Utara, Imran Guricci, menyebutkan dua generasi yang berbeda memang kadang sulit diatur oleh para owner perusahaan. Karena generasi ini, tidak terlalu imajinatif, tapi realistis.

“Kadang mereka nggak ikut aturan perusahaan, tapi dengan keinginan mereka sendiri. Sementara perusahaan punya SOP yang harus diterapkan kepada karyawan dan tidak membedakan Gen Z ataupun Milenial,” tutur Imran.

Ternate Creative Space, Ibra Abbas, menjelaskan yang harusnya disiapkan oleh dua generasi ini adalah skill. Karena perusahaan butuh skill yang sesuai dengan perkembangan perusahaan. Lalu attitude mereka, karena kadang karyawan dalam perusahaan sesuka hati masuk dan keluar perusahaan.

“Mereka memandang pekerjaan itu hanya cari duit, tapi tidak memandang bahwa pekerjaan itu sebagai karir. Jadi mereka harus berpikir bahwa pekerjaan itu karir, supaya tetap tumbuh,” ujar Ibra.

“Tapi untuk Gen Z dan Milenial Kota Ternate saat ini sangatlah potensial dalam dunia kerja,” sambungnya.

Founder PasarTernate, Fadli Arifin, mengungkapkan dari pembahasan ini, tujuannya untuk pengembangan sumber daya manusia bagi generasi di Kota Ternate. Sebab generasi yang memiliki inovasi dan kreativitas harus diperhatikan agar bisa bersaing dengan daerah lain.

“Jadi kami mengajak mereka untuk bergabung dan bersama untuk menunjukkan SDM kita, bahwa kita juga bisa. Karena, kami lihat kemajuan ke depan ini generasi milenial yang punya SDM akan dibutuhkan oleh perusahaan, entah mungkin satu atau dua tahun ke depan, utamanya pada Information Technology (IT),” ungkap Fadli.

Menurutnya, generasi saat ini juga mesti mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Karena dukungan untuk generasi sangat penting, agar mereka juga bisa berkembang.

Sementara itu, Founder Sinar Gemilang, Rizky Suhari, mengatakan perayaan tiga tahun Sinar Gemilang dibuat sejumlah kegiatan, salah satunya menghidupkan ruang-ruang diskusi.

“Untuk pembicara pada kegiatan ini rata-rata semuanya pengunjung. Jadi kami hanya coba menghadirkan ruang sesama untuk berdiskusi, dan kebetulan orang-orang yang dihadirkan juga punya latar belakang bisnis. Dan untuk tema Gen Z dan Milenial itu, menurut saya harus diperhatikan,” ujar Rizky.

Sehingga, kata dia, tujuan dari kegiatan ini agar ada upaya rekonsiliasi bersama bagi Gen Z dan Milenial dalam sebuah ruang lingkup kerja.

“Sehingga untuk kesimpulan dari ruang diskusi ini adalah, pertama generasi harus punya skill, kedua kita tidak bisa pungkiri bahwa disrupsi zaman ini kan berkembang begitu cepat, dan kita harus menyesuaikan soal itu,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *