
Ternate, HN – Pemerintah Kota Ternate diingatkan agar jangan hanya menjadikan Batang Dua, Hiri, dan Moti (BAHIM) sebagai tempat melantik para pejabat, namun lebih fokus pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu ditegaskan Sekretaris DPW Partai NasDem Maluku Utara, A. Malik Ibrahim, saat memberi materi pada kegiatan Moti Basuara 1322 beberapa waktu lalu.
“Jadi kan lucu penetapan ini sebagai BAHIM, lalu kemudian hanya dijadikan sebagai tempat lantik pejabat. Bawa orang banyak-banyak ke sana, lantik setelah itu habis,” tegas Malik.
Malik mengatakan, sejauh ini pemerintah tidak memiliki simpul yang mendasar tentang BAHIM harus dimulai dari mana. Mestinya disiapkan dalam RPJMD. Olehnya itu, cara mengelola tatanan Pemerintah Kota Ternate ini harus dilihat kembali.
“Nanti sampaikan ke Pak Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, supaya ada akselerasi. Kritik yang kita sampaikan bukan dalam rangka suka atau tidak, tapi paling tidak untuk membawa kita pada satu kesadaran baru, kesadaran pemerintah yang baru dan lebih fokus pada kepentingan masyarakat,” katanya.
Ia mengaku, BAHIM bukan hanya tentang titik kecil atau pulau kecil yang tergambar dalam peta, tapi lebih dari itu, ada sebuah peradaban besar yang harus dibangun dan diperhatikan.
“Jadi pemerintah jangan hanya memanfaatkan orang Moti dan lainnya pada saat-saat tertentu saja. Tapi kita harus bangun kultur digital, kultur IT-nya, agar orang bisa sampaikan sesuatu secara benar dan terbuka agar terhindar dari tujuan yang tidak baik,” jelasnya.
Selain itu, ia menyebutkan pemerintah mestinya lebih banyak mendengar keluhan dan kritik warganya. Supaya bisa diketahui apa saja yang diinginkan oleh masyarakat.
“Sehingga, kalau ada jalan berlubang, kemudian warga menyampaikan kritik ke pemerintah, itu harus diterima. Era pemerintahan saat ini sudah berubah, tidak seperti dulu, semua serba telanjang,” pungkasnya.