Halteng, HN – Salah satu anggota DPRD Halmahera Tengah, Maluku Utara, dari Fraksi PDIP, yakni Jonathan Pata Pata, menunjukkan sikap tak terpuji di publik.

Jonathan diketahui membuat keonaran di salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia, yakni Indomaret Lelilef, pada Sabtu, 29 Juli 2023 sekira pukul 19.00 WIT.

Dalam video yang beredar, Jonathan terlihat masuk ke toko sambil marah-marah. Di toko tersebut terdapat beberapa karyawan dan para pelanggan Indomaret.

Tak hanya marah-marah ke karyawan toko, Jonathan juga memukul pembeli, dan sempat melempar sebuah sekop ke kaca toko.

Dalam video itu juga, terdengar Jonathan memaki dan menantang karyawan untuk berkelahi dengannya. Bahkan, dalam video berdurasi 1 menit 3 detik itu, Jonathan mengancam akan membakar toko.

License Indomart Maluku Utara Agung AF mengaku, telah menerima laporan kekacauan tersebut dari karyawannya di Lelilef.

“Kami sudah membuat laporan ke Polsubsektor Weda Tengah, karena ada karyawan yang dipukul,” ungkap Agun AF, saat dikonfirmasi wartawan.

Menurut Agung, pihaknya pun belum mengetahui penyebab Jonathan membuat keributan.

“Intinya kami sudah membuat laporan resmi ke pihak kepolisian, apa motif dan apa-apa saja yang rusak di dalam toko,” tegasnya.

Atas insiden tersebut, pihak Indomaret pun langsung menutup pelayanan toko. Selain toko yang menjadi sasaran amukan, Jonathan juga berteriak di Jalan Raya Lelilef.

Terpisah, Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara, Muhammad Sinen, saat dikonfirmasi menyatakan, akan memproses yang bersangkutan secara internal partai.

Menurut Muhammad Sinen, meski di luar kelembagaan namun secara umum, pandangan masyarakat Jonathan adalah wakil rakyat. Sehingga, PDI Perjuangan akan menindaklanjuti perbuatan Jonathan.

“Ini sangat tidak baik. Bagi kami yang penting pihak Indomaret melaporkan secara resmi, dan kami pun akan memproses yang bersangkutan dengan memecatnya,” tegas Erik sapaan akrab Muhammad Sinen.

Erik menyebutkan, perbuatan yang diperlihatkan Jonathan sama sekali tidak sesuai dengan aturan partai.

“Partai PDI Perjuangan ini mendidik kader partainya untuk berbuat baik kepada masyarakat. Semestinya sebagai anggota DPRD dia harus menanyakan permasalahannya, bukannya membuat dan menjadi pelaku kericuhan,” ujarnya.

Ia mengaku, apa yang dipertontonkan Jonathan adalah perbuat premanisme. Sehingga tindakan seperti ini harus diproses hukum dan pemecatan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *