Ternate, HN – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (Disperkimtan) mencatat pada tahun 2023 ada sebanyak 268 hektar kawasan kumuh yang belum diatasi pemerintah kota.
Kepala Disperkimtan Kota Ternate, Muhammad Syafei, mengungkapkan pada tahun 2017 kawasan kumuh di Kota Ternate berkisar 61 hektar, di tahun 2018 turun menjadi 5,35 hektar, tahun 2019 turun juga menjadi 33,31 hektar kemudian tahun 2020 tersisa hanya 31 hektar.
Namun, pada tahun 2021 ada penambahan kawasan kumuh yang berada di tiga kecamatan terluar, yakni Kecamatan Hiri, Moti, dan Batang Dua.
“Sebelumnya telah turun diangka 31 hektar, kemudian naik drastis menjadi 287 hektar, dan pada tahun 2022 turun lagi menjadi 268 hektar,” ucap Muhammad Syafei, Rabu, 26 Juli 2023.
“Tapi ini bukan berarti Kota Ternate bertambah kumuh, tapi karena ada tambahan di tiga kecamatan terluar, maka kawasan kumuh ini naik drastis,” sambungnya.
Ia mengaku, bahwa kawasan kumuh yang terbilang masih sangat besar ini merupakan tugas berat Pemerintah Kota Ternate.
“Ini pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengatasi hal ini. Dan kita masih membutuhkan kerja sama serta biaya yang besar untuk mengatasi kawasan kumuh ini,” jelasnya.
Sementara untuk kerja sama program KOTAKU untuk mengatasi kawasan kumuh di Kota Ternate telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2023.
“Yang pastinya untuk kerja sama ini, harapan dari kementerian pusat ke pemerintah kota agar tetap meneruskan dan melanjutkan penanganan kawasan kumuh yang belum teratasi, sebab target kita adalah kawasan kumuh harus selesai diatasi,” pungkasnya.