Ternate, HN – Komunitas Cengkeh Afo dan Gamalama Spices (CAGS) Kota Ternate meminta Pemerintah Kota Ternate lebih serius memperhatikan nasib Cengkeh Afo, cengkih tertua dunia yang berada di Kota Ternate, tepatnya di Kelurahan Tongole.

Cengkeh Afo atau cengkih tertua ini memang mendekati kepunahan. Meski begitu, pemerintah kota disebut tidak peduli terhadap keterancaman punahnya cengkih tertua tersebut.

Ketua Komunitas CAGS Kota Ternate, Jauhar A. Mahmud, mengatakan sementara yang tersisa hanyalah Cengkeh Afo III, setelah Cengkeh Afo I dan II telah tumbang.

Ia menjelaskan, di kawasan Tongole, ada tiga pohon Cengkeh Afo, yakni yang berusia 500 tahun, 250 tahun, dan 200 tahun.

“Sayangnya, Cengkeh Afo I sudah tumbang di tahun 2001 silam, dan Cengkeh Afo II tumbang di 2019. Kini hanya tersisa Cengkeh Afo III yang masih berdiri kokoh dan memproduksi bunga cengkih setiap tahunnya, meskipun tidak banyak,” ucap Jauhar kepada halmaheranesia, Selasa, 18 Juli 2023.

Ia menyebutkan, pelestarian Cengkeh Afo ini mestinya juga digaungkan dan direncanakan oleh Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pariwisata. Sebab, konsep besar pemerintah saat ini, yakni City Branding Kota Rempah.

“Kejelasan Ternate Kota Rempah ini diikuti juga dengan tampilan dan background rempah yang harus melekat di semua instansi pemerintah. Sehingga, bukan hanya sejarah kota rempah yang menjadi presentasi dalam bentuk foto, tapi bukti fisik dari rempah juga mesti ditampilkan.”

Ia berharap, perhatian pemerintah kota lebih mengarah pada pelestarian bibit cengkih yang berasal dari Cengkeh Afo.

“Ini menjaga agar supaya generasi penerus juga tahu dan lihat secara nyata Cengkeh Afo itu seperti apa. Supaya tidak hanya mendengar cerita-cerita sejarah saja. Kita dari komunitas sangat sesalkan itu ke pemerintah,” paparnya.

Ia pun menawarkan agar Pemkot Teenate membangun monumen atau tugu cengkih di Ternate, untuk menegaskan kepada semua orang bahwa cengkih tertua ini memang berasal dari Ternate.

Selain itu, saat ini pihaknya mengaku telah membangun wisata alam di kawasan Cengkeh Afo di Kelurahan Tongole bersama sejumlah warga di lokasi tersebut.

Dengan wisata yang ada, lanjut dia, komunitas bisa turut menjaga dan merawat Cengkih Afo III ini, sekaligus melakukan pembibitan untuk meneruskan generasi Cengkeh Afo ke depan.

“Kita tahu cengkih ini pasti satu atau dua tahun sudah tumbang. Sehingga untuk menjaga itu, kita tetap jaga yang masih ada dan memberikan informasi kepada siap saja yang berkunjung di lokasi ini tentang cengkih bersejarah dunia ini,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *