
Ternate, HN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), menggelar rapat koordinasi mengantisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga pangan menjelang Iduladha 1444 H.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Jusuf Sunya, mengatakan pada Mei 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Ternate tercatat inflasi sebesar 0,34 persen (month to month), yang masih lebih tinggi dibandingkan nasional.

“Namun secara umum tekanan inflasi sudah mulai termoderasi dan lebih rendah dibandingkan April 2023 sebesar 1,32 persen (mtm),” ucap Jusuf Sunya saat memimpin rapat di Aula Lantai III Kantor Wali Kota pada Rabu, 21 Juni 2023.
Ia menyebutkan, untuk inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas bawang merah, ikan, beras, dan kue. Kenaikan harga bawang merah disebabkan terbatasnya pasokan dari produsen lantaran belum musim panen.
“Kemudian beberapa komoditas ikan mengalami inflasi karena tingginya permintaan di tengah pasokan yang terbatas sejalan dengan kondisi laut yang tidak mendukung,” paparnya.
Ia mengaku, dalam menyambut Iduladha, inflasi Kota Ternate selalu menunjukkan kenaikan yang umumnya terjadi peningkatan permintaan dan berpotensi memicu gejolak harga kebutuhan pokok di pasar.
Selain ketersediaan komoditas dan stabilitas harga, TPID juga perlu mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban.
“Tingginya kesadaran masyarakat untuk berkurban menyebabkan permintaan dan kebutuhan hewan kurban terus meningkat. Hal itu menyebabkan tingginya arus lalu lintas hewan, terutama sapi dan kambing dari luar Ternate. Di sinilah peran pemerintah untuk melakukan pengawasan,” jelasnya.
Ia memaparkan, langkah-langkah strategis yang telah dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan inflasi dengan meningkatkan ketersediaan pasokan bahan pangan strategis di Kota Ternate melalui program urban farming rindang (tanam rica dalam kampung).
“Program ini telah melibatkan sejumlah komunitas dan lima kelurahan yang sebagian hasil panennya dijual dalam pasar murah. Kemudian telah dilaksanakan demplot di Halmahera Timur seluas 1 hektare yang telah dipanen sejak awal Maret 2023,” ungkapnya.
Selain itu, meningkatkan koordinasi dengan stakeholders, melakukan sidak ke pasar dan distributor secara berkala dalam upaya menjaga keterjangkauan harga yang dipimpin Wali Kota Ternate pada 11 April 2023 lalu.
Terkait kelancaran distribusi, TPID Ternate juga bersama KSOP Ternate pada 31 Maret 2023 melakukan pantauan langsung di pelabuhan untuk memastikan kelancaran dan pemberian prioritas kepada kapal pengangkut bahan pangan strategis yang berlabuh.
“Ada juga Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) berkolaborasi dengan BMKG Stasiun Babullah Ternate. SLCN ditujukan untuk mengedukasi nelayan, nakhoda, pelaku usaha termasuk otoritas pelabuhan dalam memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki BMKG, terutama dalam mengupayakan kelancaran distribusi bahan pangan di tengah perubahan cuaca,” pungkasnya.