
Ternate, HN – Bidang Pendidikan Islam (Pendis) Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Utara pada Kamis, 18 Mei 2023, menggelar kegiatan pembinaan guru dan sosialisasi layanan transformasi digital kurikulum merdeka.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Moh. Isom Sauqi.

Prof. Dr. Moh. Isom Sauqi, Dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena kurikulum merdeka ini nantinya pada tahun 2024 mendatang akan di-launching sebagai kurikulum baru pengganti dari kurikulum K-13.
“Untuk layanan transformasi digital ini merupakan program unggulan dari Kementerian Agama RI, jadi seluruh kantor Kementerian Agama, baik pusat hingga daerah serta satuan kerjanya harus menggunakan transformasi digital,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti sekolah-sekolah Madrasah di Malut, jika terdapat bangunan-bangunan yang rusak akibat dari minimnya perawatan agar secepatnya membuat pengusulan ke Kementerian Agama.
“Kita akan mendorong pengusulan itu kepada kementrian PUPR pusat sebab yang menangani rehab ringan maupun berat sekarang ditangani langsung oleh Kementerian PUPR,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Islam (Pendis), Kemenag Malut, Hi Abdurrahman M. Ali, S.Ag., M.Pd, menambahkan, apa yang telah pihaknya sampaikan lewat forum tersebut diharapkan mendapat tanggapan positif langsung dari Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama RI.
“Sehingga kita bisa diberikan ruang dalam rangka melakukan perbaikan-perbaikan terhadap gedung Madrasah yang mengalami kerusakan saat ini,” ucap Hi. Abdurrahman.
Ia mengaku, madrasah di Maluku Utara untuk tingkat partisipasi komite terkait pengembangan dan peningkatan kualitas madrasah hampir tidak ada.
“Bahkan sampai saat ini kami tidak pernah memungut uang komite, mengingat karena tingkat pendapatan orang tua siswa-siswi kita, baik di kota maupun di desa rata-rata punya pendapatan ekonomi menengah ke bawah,” jelasnya.
Namun, kata dia, saat ini pihaknya juga menjalankan Program Indonesia Pintar (PIP). Program ini nantinya akan diberikan kepada siswa-siswi yang memiliki keterbatasan ekonomi.