Ternate, HN – General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate, Justan Gaffaru, mengaku pihaknya sudah menyurat ke direksi untuk menurunkan tim agar mengecek total kerusakan dan kerugian pelabuhan Feri Bastiong usai ditabrak kapal Feri KMP Mutiara Pertiwi 1, pada Rabu, 10 Mei 2023.
“Peristiwa ini merupakan musibah bagi kami, sehingga pihak yang menabrak harus secepatnya bertanggungjawab,” ucap Justan.
Baca berita terkait: Kapal Feri Hantam Pelabuhan Bastiong, Ternate
Ia mengaku, kerusakan pelabuhan diperkirakannya mencapai puluhan miliar. Hal itu seperti Movable Bridge yang rusaknya mencapai 90 persen karena jatuh ke laut, tiang pancang Movable Bridge menglami patah di bagian kanan, Dolphin Protector bagian kanan hancur, dan Catwalk Dolphin Protector mengalami kerusakan dan jatuh ke laut.
“Kami sebagai petugas pengelola pelabuhan akan memaksimalkan dermaga 1 ini, karena bukan hanya ASDP yang nanti menentukan, sebab jadwal itu yang menentukan adalah BPTD,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, adapun beberapa kapal yang beroperasi di pelabuhan tersebut, di antaranya 5 kapal dari PT. Atosim Lampung Pelayaran, 4 kapal dari PT ALP, 1 kapal dari PT MJM, dan 8 kapal dari PT ASDP.
“Selanjutnya soal kesalahan ini entah dari pihak mana kami tidak punya wewenang, yang jelas kami pengelola pelabuhan yang menjadi korban, dan untuk proses hukum kami serahkan ke pihak terkait,” pungkasnya.