Ternate, HN – Komisi I DPRD Kota Ternate meminta Bagian Kerja Sama Setda Kota Ternate untuk menghentikan uji coba pengeloaan parkir khusus yang dilakukan oleh CV STWOR.
“Kami minta Bagian Kerja Sama (Pemkot Ternate) hentikan uji coba yang dilakukan oleh CV STWOR,” tegas Anggota Komisi I DPRD Kota Ternate, Yamin Rusli, Kamis, 9 Maret 2023.
Menurut Yamin, ada beberapa alasan yang mendasari pihaknya menolak CV STWOR. Pertama, soal rekam jejak CV STWOR yang dinilai kurang baik, kemudian pendapatan sektor retribusi parkir khusus yang dinilai kecil sehingga tidak perlu dikerjasamakan.
“Potensi pendapatannya kan sudah jelas, mereka masuk parkir kemudian keluar kita tagih, jadi biarkan saja Dinas Perhubungan yang kelola. Yang namanya parkir khusus itu tidak perlu dikerjasamakan,” jelasnya.
Ia menegaskan, DPRD akan tetap menolak draf kerja sama antara pemerintah dengan CV STWOR yang sudah masuk.
“Kita DPRD pasti akan menolak. Sudah ada draf yang disampaikan ke kita DPRD untuk persetujuan sejak beberapa minggu lalu. Saya pastikan, DPRD menolak kerja sama pengelolaan parkir khusus dengan STWOR. Kita DPRD akan tolak itu,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah kota akan sangat dirugikan atas uji coba yang sedang dilakukan oleh CV STWOR. Sehingga direncanakan akan ada rapat gabungan antarkomisi untuk membahas terkait dengan uji coba oleh CV STWOR.
“Jadi kami minta hentikan uji coba yang dilakukan STWOR yang kurang lebih sudah berlangsung selama empat bulan ini,” katanya.
Ia mencontohkan, semisal tempat parkir khusus di pasar percontohan, jika lokasi ini ditagih langsung oleh Dinas Perhubungan, maka pendapatannya akan jauh di atas puluhan juta rupiah. Tapi jika dikelola oleh CV STWOR, maka pendapatan ke Pemkot hanya di angka balasan juta.
“Kemudian di pelabuhan semut, di area ini jika dikelola oleh Dinas Perhubungan maka pendapatannya jauh di atas puluhan juta. Tapi kalau dikelola oleh CV STWOR, maka yang disetorkan ke pemerintah kurang lebih hanya di angka Rp 5 juta, ini kan merugikan daerah, sangat merugikan daerah,” ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, sejauh ini CV STWOR juga diduga masuk catatan hitam. Karena catatan kerjasamanya kurang baik.
“Misalnya dengan Bandara Babullah yang saat ini sudah putuskan kerja sama dengan mereka (CV STWOR), karena diduga ada utang yang belum terbayar ke pihak bandara. Begitu juga pajak parkir khusus di bandara yang belum mereka bayar ke pemerintah. Jadi untuk apa kita lanjutkan kerja sama dengan mereka.”
Sehingga, kata dia, Pemkot perlu melihat rekam jejak dari setiap perusahaan tersebut. Selain itu, perlu juga dilihat dari sisi modal perusahaan.
“Harus dikaji matang, jangan langsung diterima, makanya kita minta hentikan seluruh uji coba dangan STWOR,” ucapnya.