Ternate, HN – Para pedagang ikan di Pasar Ikan Dufa-Dufa, Ternate Utara, Kota Ternate, mengeluh akibat direlokasi ke tempat baru di Pasar Bahari Berkesan Dufa-Dufa setelah ada pembangunan ruang tunggu terminal. Hal itu membuat ikan yang dijajakan mengalami kerusakan hingga tidak laku terjual.
Mereka direlokasi karena bangunan pasar ikan yang lama kini diperbaiki dan dialih fungsi menjadi ruang tunggu maupun lapak untuk fasilitas Pelabuhan Kapal Mudaffar Sjah II.
Pantauan halmaheranesia, Rabu, 4 Januari 2023, pada tempat yang baru di Pasar Bahari Berkesan, sejumlah pedagang mengeluh bahwa tempatnya terlalu kecil. Imbasnya, tidak semua pedagang kebagian tempat berjualan.
Fatmah (52 tahun) salah satu pedagang ikan mengatakan, lokasi yang baru terlalu sempit untuk dijadikan tempat berjualan, akhirnya para pedagang ikan pun harus patungan untuk membangun bangunan panggung di belakang pasar.
“Karena tempatnya kecil, kami patungan untuk bangunan panggung dari kayu balok dan papan, supaya dijadikan tempat untuk puluhan cold box ikan. Besar patungan itu sekitar Rp 20 juta lebih. Itu dari patungan kita semua pedagang,” kata Fatmah.
Ia menambahkan, sebelum direlokasi, pihak pemerintah dalam hal ini Disperindag tengah berjanji akan memberikan fasilitas berupa penambahan tempat agar bisa dipakai pedagang.
“Tapi sampai sekarang tidak ada bantuan apa-apa, padahal kami juga bayar leo per hari ketika berjualan di sini, akhirnya kami memilih patungan. Di tempat sebelumnya, pendapatan lumayan bagus, ikan juga paling lama dua hari langsung terjual habis. Tapi pindah ke sini, pendapatan menurun,” tukasnya.
Tempat yang sempit itu juga menjadi rebutan para pedang yang berjualan di area itu, padahal kejadian seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Pemerintah relokasi ke sini, ada sebagian pedagang yang tidak dapat tempat. Di sini kan ada sekitar 20 pedagang, sementara yang berjualan dan dapat tempat hanya 16 pedagang saja, yang lain tidak,” pungkasnya.