Ternate, HN – Siang itu, sinar matahari sangat terik, menyinari seantero Kota Ternate, Maluku Utara. Kendati begitu, tak menyurutkan semangat kerja seorang pria penjual kelapa muda di bahu jalan Kelurahan Mangga Dua.
Pria paruh baya itu bernama Ruslan. Saat ditemui tim halmaheranesia, ia tengah sibuk membelah dan mengupas kelapa muda untuk pembeli.
“Mau kerja apapun yang penting kita harus banyak bersyukur. Sebab kita masih diberikan kesehatan dan rezeki, sehingga kita tetap menjalankan aktivitas setiap hari,” ucap Ruslan, Senin, 2 Januari 2023.
Ia bercerita, dengan berjualan kelapa muda sudah membuat ia dapat menyekolahkan anak-anaknya dan menyambung hidup sehari-hari bersama keluarga.
“Yang anak pertama perempuan sudah lulus strata satu di Universitas Khairun jurusan keguruan, sementara satunya lagi masih di bangku SMA, sedangkan anak yang ketiga masih di jenjang pendidikan dasar,” tuturnya.
Awalnya Ruslan seorang pekerja bangunan pada tahun 2013. Namun, ia berhenti dari pekerjaan tersebut sekitar tahun 2016 dan mulai menjadi pedagang kelapa muda.
“Saya mulai menjual kelapa muda waktu itu dengan modal awal sebesar Rp 1 juta. Dengan uang tersebut, saya membeli kelapa muda di Kelurahan Takome, Ternate Barat. Dengan mengeluarkan biaya pertama sebesar Rp 700 ribu,” ungkapnya.
Kelapa muda yang dijualnya dengan harga yang bervariasi, sesuai dengan ukuran kelapa. Selain itu, ada juga pilihan rasa yang dijualnya, seperti kelapa muda campur gula merah dan kelapa muda bakar.
“Ada yang harga Rp 10.000 per buah, ada juga yang Rp 12.000 per buah. Tergantung ukuran,” ungkapnya.
Ia mengaku, kelapa muda yang dijual ini berasal dari petani kelapa di sejumlah kelurahan di Ternate. Setiap hari Ruslan biasa mengambil 100 hingga 200 buah kelapa muda untuk dijual.
“Setiap hari saya bawa 120 hingga 200 buah, dan bisanya habis pada pukul 01.00 WIT. Keuntungan yang diraup per hari juga tergantung pembeli, kadang Rp 500 ribu, tapi bisanya lebih,” pungkasnya.