Ternate , HN – Sebanyak 25 titik sumber mata air potensial yang layak dikonsumsi masyarakat telah diidentifikasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, M. Syarif Tjan, mengatakan sebagai upaya menjaga keseimbangan sumber mata air, DLH melakukan hasil identifikasi sumber air potensial di Kota Ternate dan ditemukan 25 titik lokasi sumber air yang berada di sejumlah kelurahan.

“Dari 25 titik tersebut adalah sumber mata air yang belum tersentuh, bahkan terbengkalai dan selama ini dibiarkan begitu saja,” kata Syarif, Senin 2 Januari 2022.

Menurutnya, dari 25 titik sumber mata air ini sebagian besar memang berada di lahan milik masyarakat, sehingga harus ada izin dari dinas terkait, yakni Perkim supaya bisa dilakukan konservasi demi melindungi titik air yang ada.

“Upaya konservasi itu dengan cara menanam pohon seperti pohon sagu, pohon enau, dan juga pohon kenari sehingga bisa melindungi air. Persoalan pembebasan lahan saya kira konservasi bisa berjalan kalau ada upaya pembebasan lahan di 25 titik sumber air yang ditemukan itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata dia, dari 25 sumber mata air yang tersebar ini berada di Ternate Barat, Ternate Utara, Ternate Tengah, Ternate Selatan, Moti, dan Batang Dua.

“Ini harus ditindak cepat, karena bisa saja menjadi solusi untuk kemacetan air pada warga yang tinggal di area pegunungan,” jelasnya.

Syarif mengaku, ke 25 titik itu, satunya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat kelurahan Tanah Tinggi Barat yakni mata air Ake Lahi, tepat di lingkungan Maliaro Kecil. Dan titik air itu telah dimanfaatkan oleh sembilan rumah dan satu masjid.

“Kita harap, ini juga menjadi masukkan PAM Ake Gaale Kota Ternate untuk mencoba memanfaatkan titik air ini, sebab tidak membutuhkan biaya, bahkan mempermudah pelayanan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara 25 sumber mata air yang dimaksud adalah Ake Sako Tubo, Ake Lisbet Jati, Ake Lahi atau Air Lubang Dua Tanah Tinggi Barat lingkungan Maliaro Kecil, Ake Hula Fitu, Air Tege-Tege Tongole, Air Balanda Marikurbu, Air Guraxi Marikurubu, Ake Abdas Marikurubu, Ake Monge Afe Taduma, Ake Sell Rua, Ake Ganefo Taduma, Ake Sonoto Rua, Ake Ngade Sone perbatasan Koloncucu Kasturian, Ake Santosa, Ake Gaale, Ake sahu Tobololo, Ake Lahi Kedaton Ici, Ake Bobo, Ake Diahi, Ake Loto, dan Ake Lantuhu Maliaro.

Sedangkan dua kecamatan terluar yakni Moti dan Batang Dua di antaranya, Ake Boki Tadenas Moti, Ake Kananga Tadenas, Ake Huda Tadenas, Ake Tafaga, dan Ake Mayau.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *