Ternate, HN – Di balik kemeriahan bertambahnya usia Ternate, Pemerintah Kota Ternate diingatkan agar memaknai pertambahan usia dan pergantian tahun ini dengan mengubah cara pandang supaya dapat jauh lebih baik lagi, termasuk dalam upaya menyelesaikan persoalan persampahan di Kota Ternate.

Hal itu disampaikan Nadhir Wardhana Salama, Sekjenter ISMKMI (Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia), mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI).

Ia menilai, sejauh ini ada hal mendasar yang terlupakan dalam melihat persoalan persampahan di Kota Ternate. Masalah persampahan di Kota Ternate masih lebih dominan dilihat sebagai persoalan kebersihan, sehingga lupa bahwa akar permasalahan terbesar yang akan timbul dari persoalan persampahan adalah aspek kesehatan masyarakat.

“Ada logika berpikir yang kurang lengkap dalam melihat persoalan persampahan di Kota Ternate. Penanganan sampah yang dilakukan di Kota Ternate sejauh ini, memperlihatkan luputnya penilaian aspek kesehatan masyarakat sebagai akar permasalahan yang akan timbul dari persoalan persampahan,” ungkap Nadhir, melalui rilisnya, Kamis, 29 Desember 2022.

Pemuda kelahiran Ternate ini menjelaskan, sampah tentu bukan hanya sebatas menjadi persoalan lingkungan. Akan tetapi, sampah dapat menimbulkan masalah kesehatan. Contohnya, sampah yang menumpuk di permukaan tanah  dalam waktu lama dapat mengontaminasi air tanah sehingga berisiko menimbulkan penyakit seperti diare atau masalah higienis lainnya yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.

“Selain itu, sampah yang berserakan dapat menjadi tempat perkembangbiakan vektor penyakit seperti nyamuk penyebab DBD dan malaria. Masalah lingkungan yang timbul akibat persampahan, jika dilihat dari perspektif kesehatan masyarakat tentu akan ditemukan adanya urgensi yang besar terhadap aspek kesehatan masyarakat,” paparnya.

“Perlu diketahui bahwa dalam konsep dasar determinan kesehatan masyarakat aspek lingkungan telah memberikan kontribusi terbesar dalam mempengaruhi kesehatan masyarakat, yaitu sebesar 40 persen dibandingkan aspek perilaku, aspek pelayanan kesehatan, dan aspek genetik,” sambungnya.

Oleh sebab itu, kata dia, penanganan persoalan sampah perlu dilihat sebagai bagian tidak terpisahkan dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di Kota Ternate. Pemerintah Kota Ternate dinilai perlu mengubah cara pandang dalam melihat persoalan persampahan yang sebelumnya terkesan masih berorientasi pada aspek kebersihan, menjadi cara pandang yang melihat persoalan persampahan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Upaya mencapai kesehatan masyarakat akan tercapai paripurna ketika kita mampu mencegah masyarakat agar tidak sakit atau tetap sehat, dengan mengedepankan preventif (pencegahan) dan promotif, serta memaksimalkan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Menyelesaikan persoalan persampahan erat kaitannya dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas kesehatan, yang hasil akhirnya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kota Ternate,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *