Ternate, HN – Warga Kota Ternate menilai pemerintah kota masih sibuk pada urusan seremoni, sementara Ternate masih dikelilingi sejumlah persoalan publik yang sangat mendesak, di antaranya masalah air bersih dan sampah.
“Kami senang ada Hari Jadi Ternate (HAJAT) yang akan dibuat 28 Desember 2022 ini, tapi kalau boleh urus juga dong air dan sampah yang jadi aspirasi warga akhir-akhir ini. Ini yang orang bilang, urus HAJAT elit, urus air dan sampah sulit,” ucap Musmaulana, warga Jati, Senin, 26 Desember 2022.
Mus menyebutkan, sejauh ini warga selalu menyampaikan keluhan air bersih dan sampah. Bahkan keluhan ini selalu diberitakan berkali-kali.
“Tapi sayangnya, urusan semacam ini malah berputar di wilayah pemecatan, pergantian jabatan, dan lainnya, padahal aksi langsung menangani akar masalah yang sebenarnya dibutuhkan warga,” ungkapnya.
Selain itu, Mulyadi, salah satu warga Sasa mengaku sejauh ini memang masalah yang dirasakan oleh sebagaian warga Sasa adalah air bersih.
“Seperti di Sasa Puncak jalan naik kampus UMMU, itu air bersih belum masuk, bahkan setiap pekan, torang (kami) beli air profil sampai dua kali, sementara harga per satu profil saja Rp 70 ribu. Ini biar pejabat lagi, setiap pekan beli air akan mengeluh lagi,” tukasnya.
Tidak hanya Mulyadi, keluhan air bersih dalam pantauan halmaheranesia, selama beberapa pekan ini selalu menjadi keluhan banyak warga. Berhari-hari air kadang macet, meski iuran selalu rutin dibayar warga.
Begitu juga dengan penanganan sampah. Dalam setahun terakhir, persoalan penumpukan sampah, minimnya armada dan TPS, selalu menjadi masalah andalan.