Ternate, HN – Lembaga Seni dan Budaya Moloku Kie Raha (LSB) Molokiyah secara resmi meluncurkan Rima Raga Rempah di Benteng Oranje, Ternate, Maluku Utara pada Jumat, 23 Desember 2022.
Rima Raga Rempah merupakan teater musikal tradisional. Event ini berkolaborasi dengan Dirjen Kebudayaan melalui program Penciptaan Karya Kreatif Inovatif. Launching dibuka secara simbolisasi dengan pemukulan tifa.
Project Leader, Abduh Soleman, menjelaskan makna Rima Raga Rempah sendiri adalah makna nada gerak dan kekayaan alam. Rima berarti mengantarakan senandung yang mempunyai banyak makna, dalam alunan kitab Molokiyah seperti dalil tifa dan dalil moro, atau kerap dikenal sebagai dorobolo.
Dorobolo sendiri mengandung pedoman orang-orang Moloku Kie Raha, yang secara ragawi berlandaskan kitabullah.
Sementara arti Raga yaitu merepresentasikan sikap dalam berkehidupan, termasuk kematian yang ditampilkan lewat gerak dan rasa sebagai pencapaian diri yang utuh.
“Sedangkan Rempah sendiri mengandung arti, mengambil bagian sebagai alur dari sebuah beradaban untuk menemukan bahasa, yang dikisahkan melalui bangsa-bangsa Eropa, semesta hingga panji empat Kesultanan Kie Raha,” papar Abduh.
Ia mengatakan, teater musikal ini nantinya akan menguraikan terbentuknya Ternate, sejak era Momole, kesultanan, hingga datangnya bangsa Tionghoa, Persia, Arab, Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris.
“Tema ini dipilih sebagai upaya perlindungan, penyelematan, pelestarian dan pemanfaatan budaya, serta pengembangan ekonomi budaya dalam pemanfaatan kekayaan budaya Moloku Kie Raha, ” jelasnya.
Pertunjukan teater musikal Rima Raga Rempah ini akan digelar pada Sabtu, 14 Januari 2023 di Sport Hall, Kelurahan Ubo Ubo, Kota Ternate. Ada 70 talen yang siap tampil memukau pada acara nanti.
Bahkan ditargetkan, acara ini bisa menghipnotis 1.257 penonton.
Sejumlah rangkaian acara sudah disiapkan termasuk Expo Rima Raga Rempah yang akan dilaksanakan pada 23 sampai 24 Desember 2022 di kawasan Benteng Oranje.
“Rima Raga Rempah juga akan berkolaborasi dengan musik modern. Kalau kami akan menampilkan permainan musik khas Moloku Kie Raha, seperti arababu, fiyol, gambus, dan tifa,” ungkapnya.
Sementara Ketua LSB Molokiyah, Hasan Ali, menambahkan bahwa visi misi serta tujuan acara tersebut tak lain untuk melestarikan seni dan budaya di Maluku Utara, terutama musik tradisional.
Di sisi lain, pertunjukan ini juga untuk memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah sejak dini. Terutama bagi masyarakat Kota Ternate dan generasi muda.
“Ini pula bisa mendekatkan masyarakat dengan kebudayaan tradisional, sebagai identitas yang berkelanjutan. Selain itu ini juga menyalurkan minat dan bakat generasi muda, terhadap karya seni musik, tari, dan pengetahuan, serta permainan tradisional,” kata Hasan.
Dengan begitu, event ini tentu bisa menjadi pemantik kreativitas generasi muda dalam upaya pengembangan tradisi Ternate dan Maluku Utara di era modern.
“Kami berharap acara ini sukses dan peminat musik tradisional semakin banyak, terutama generasi muda. Karena musik tradisional merupakan identitas kita orang Ternate, jadi jangan sampai hal ini punah begitu saja,” tukasnya.
Sekadar diketahui, launching Rima Raga Rempah juga dihadiri Jafar M Dun yang mewakili sutradara dan penulis naskah.
Selain itu, hadir pula Lutfi Ali selaku Tim Riset Project sekaligus pemerhati budaya, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Syarif Sabatun.