Ternate, HN – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate menegaskan tidak ada lagi anggaran untuk membayar tunggakan listrik gedung Plaza Gamalama Modern.
Sekadar diketahui, sekitar Februari 2022 semenjak listrik diaktifkan di Plaza Gamalama Modern, Dipserindag selalu membayar iuran gedung dengan kisaran anggaran Rp100 juta lebih per bulan. Hal itu berlangsung sejak Februari sampai September 2022.
Setelah itu, Disperindag sudah tidak menyanggupi untuk membayar hingga PLN mengambil langkah memutus aliran listrik gedung tersebut.
“Untuk listrik (di Plaza Gamalama Modern) sekarang kita sudah tidak bayar. Kita sudah buat pemutusan listrik sementara sambil menunggu hasil lelang. Kita cuma bayar sampai September,” ujar Kepala Disperindag Kota Ternate, Muchlis Djumadil, Selasa, 20 Desember 2022.
Muchlis menyebutkan, anggaran rutin Disperindag yang dipakai untuk membayar biaya listrik Plaza Galamama sejak Februari sampai September juga sudah diusulkan untuk diganti lewat APBD Perubahan 2022.
“Sudah diganti untuk biaya kita yang terpakai,” tukasnya.
Terkait proses lelang pengoperasian gedung tersebut, Muchlis menyebut, pihaknya sudah melaksanakan rapat untuk persiapan menuju proses lelang. Namun, masih terbentur beberapa kendala.
“Masih terbentur, karena mungkin biaya retensinya belum terbayar,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk biaya retensi sebagaimana pernyataan Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Rus’an Thaib, yang mengatakan bahwa pihaknya telah memproses pembayaran sisa retensi Plaza Gamalama ke pihak ketiga dengan nilai sekitar Rp 1,1 miliar.
Namun, kata dia, kemungkinan pembayaran tersebut belum terealisasi sampai ke pihak ketiga.
“Tapi cair ke perusahaan kan mungkin belum. Mungkin dari PUPR sudah buat permintaan ke keuangan (BPKAD), tapi entah sudah dilakukan pembayaran sampai ke pihak ketiga, itu kan kita juga belum tahu. Karena itu bukan ranah saya,” tandasnya.