Ternate, HN – Sebanyak dua kointainer ikan tuna dengan volume 25 ton telah diekspor perdana oleh pihak CV Mitra Tuna Mandiri dari Ternate menuju Thailand.

Hal ini diungkapkan Ketua CV Mitra Tuna Mandiri, Agus Salim Mustafa, pada kegiatan seremoni ekspor perdana oleh CV Mitra Tuna Mandiri tahun 2022.

Agus menjelaskan, sebelumnya telah dilakukan ekspor sebanyak 18 kontainer. Tapi itu masih Surabaya tujuan ekspor Vietnam.

“Sementar kali ini kita ekspor perdana untuk Ternate-Thailand volume 25 ton,” ucap Agus, Selasa, 22 November 2022.

Ia mengaku, rencana ke depannya tetap konsisten untuk melakukan ekspor langsung, sebab sebelumnya ada kendala pada dokumen, namun saat ini sudah lengkap.

“Selain kendala dokumen, ada juga masalah pabrik es yang rantai dinginnya sering putus . Sebab ada daerah yang masih sangat kekurangan es, sehingga kita bantu dengan kapal pelampung untuk suplai es di sana,” ungkapnya.

Sementara untuk nilai satu kointener ketika diekspor, bisa mencapai Rp 2 miliar lebih, jadi kalau dua kointener ini diperkirakan bisa mencapai Rp 5 miliar.

Disinggung soal perhatian pemerintah daerah, Agus berharap, pihak Pemerintah Provinsi Maluku Utara mestinya memperhatikan kesejahteraan UKM khususnya nelayan yang membidangi perikanan tangkap.

“Minimal disediakan kapal tangkap para nelayan ini, karena memang nelayan kita lebih membutuhkan itu,” ujarnya.

Wali Gubernur Maluku Utara, M. Ali Yasin Ali, dalam sambutannya mengatakan, Indonesia sebagai negara penghasil tuna terbesar memiliki potensi besar merajai pasar tuna internasional.

Sebagai negara pengekspor tuna terbesar di dunia, pada tahun 2021 lalu nilai ekspor Indonesia setara dengan 17 persen dari total nilai ekspor tuna, tongkol, dan cakalang sekaligus paling tinggi di antara negara-negara produsen perikanan laut lainnya.

“Sehingga, bisnis perikanan tuna sangatlah menggiurkan sebab tuna menjadi primadona hingga ke mancanegara,” katanya.

Ia menuturkan, tuna sejak dulu selalu menjadi primadona karena data internasional menunjukkan benih-benih tuna terbanyak ada di wilayah Pulau Morotai, Halmahera Selatan, dan sebagian wilayah Kepulauan Sula.

“Dari urutan 10 negara dengan nilai ekspor ikan tuna, tongkol, dan cakalang terbesar, Indonesia menduduki urutan pertama disusul Vietnam, Korea Selatan, Spanyol, dan Tiongkok,” jelasnya.

Yasin berjanji, akan terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan investor untuk meningkatkan volume ekspor ikan tuna asal Maluku Utara.

“Pada hari ini, tentunya saya memberi apresiasi kepada pimpinan dan jajaran CV Mitra Tuna Mandiri serta seluruh nelayan yang ada di bawah naungan CV ini karena mampu membuktikan dalam 8 bulan beroperasi langsung melakukan ekspor ke negara Thailand jenis ikan tuna,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *